Ahad 15 Nov 2015 15:05 WIB

'ODOJ Muncul di Era Hedonistik yang Sangat Kuat'

Rep: c35/ Red: Damanhuri Zuhri
  Peserta khataman Alquran dari komunitas ODOJ (One Day One Juz) di Masjid Agung At-Tin, Jakarta, Rabu (31/12). (Republika/Adjie Sambogo)
Peserta khataman Alquran dari komunitas ODOJ (One Day One Juz) di Masjid Agung At-Tin, Jakarta, Rabu (31/12). (Republika/Adjie Sambogo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Republika memberikan sambutan sebagai perwakilan media dalam Media Gathering Komunitas One Day One Juz (ODOJ), Ahad (15/11) di Duren Sawit, Jakarta Timur.

Wakil Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi dalam sambutannya berterima kasih kepada Komunitas ODOJ yang telah muncul di era hedonistik yang sudah terlalu kuat ini.

Wapemred Irfan yang mewakili Republika mengaku penting bagi masyarakat untuk bisa memahami lebih jauh apa itu ODOJ. Karena menurut dia komunitas yang bertujuan untuk membumikan membaca Alquran setiap hari sangat bermanfaat untuk umat.

"Saya berterima kasih karena ODOJ sudah menjadi penolong untuk kita semuanya. Saya yakin bukan hanya untuk umat Islam yang merasakan, tapi seluruh umat di dunia," tuturnya, Ahad (15/11).

Dia melanjutkan, seluruh umat juga ikut merasakan manfaatnya dibumikannya Alquran karena Alquran mengajarkan umat Islam untuk mencintai terhadap sesama. Sehingga, jika semakin banyak umat Islam yang memahami Alquran maka hanya kedamaian yang ada di sekitar masyarakat.

Di era hedonistik yang sudah sangat kuat ini, Wapemred Irfan menilai ODOJ muncul untuk mengingatkan kepada umat Islam untuk kembali mencintai Alquran. Hal itu sebagai jalan untuk mendekat diri kepada Allah SWT. Karena tidak ada jalan lain selain kembali ke Alquran.

"Jika semua mencitai Alquran, maka semua orang akan menjaga kebersihan lingkungan. Jika semua orang mencintai Alquran, maka akan jauh dari kemaksiatan. Maka saatnya untuk kembali kepada Alquran sebagai pedoman hidup," kata Irfan menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement