Senin 02 Nov 2015 14:10 WIB

Umrah Jelang Tahun Baru Meningkat, Mau Liburan atau Ibadah?

Jamaah umrah tengah mengabadikan kota suci Makkah.
Jamaah umrah tengah mengabadikan kota suci Makkah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Asosiasi Penyelenggara Haji khusus Umrah dan Inbound Indonesia (Asphurindo) KH Hafidz Taftazani mengakui sejak tiga tahun terakhir, fenomena ibaah umrah dikaitkan dengan pergantian tahun baru Masehi terus meningkat. "Saya amati,ada peningkatan cukup drastis tiga tahun terakhir. Ini harus ada pelurusan," katanya Senin (2/11).

Ia mengingatkan dampak dari fenomena ini sangat dirasakan sekali pada jasa penerbangan dari Tanah Air ke Jeddah. Belum lagi jasa hotel. Harga tiket penerbangan naik, hotel-hotel pun demikian pula seolah tak mau kalah hanya sekadar untuk memenuhi syahwat merayakan tahun baru yang tidak semestinya itu.

Dia mengatakan, jamaah umrah dari Indonesia berkisar satu juta orang per tahunnya. Untuk ini, Hafidz berharap umat Islam di Tanah Air dapat meluruskan niat umrahnya. "Jangan campur adukkan kepentingan ibadah dengan perayaan pergantian tahun baru yang tidak semestinya dilakukan," ujarnya. 

Banyak di antara jamaah yang memilih umrah bersamaan dengan pergantian tahun Masehi didasari sebagai liburan. Pendapat itu harus dikoreksi niat ibadahnya. Karena kota suci Makkah bukanlah tempat euforia perayaan baru seperti di kota lainnya.

"Niat umrah seperti itu harus diluruskan. Terlebih lagi dampak daripada niat ibadah seperti itu cukup besar dari sisi sosial dan ekonomi," kata KH Hafidz.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement