Jumat 30 Oct 2015 18:29 WIB

Penggunaan Jilbab Sebagai Kamuflase Bisa Rugikan Islam

Rep: Qommarria Rostant/ Red: Muhammad Subarkah
  Panduan cara memakai jilbab syar'i pada Gerakan Menutup Aurat Internasional (GMAI) di Car Free Day (CFD), Jl Ir H Djuanda, Kota Bandung, Ahad (23/2).  (Republika/Edi Yusuf)
Panduan cara memakai jilbab syar'i pada Gerakan Menutup Aurat Internasional (GMAI) di Car Free Day (CFD), Jl Ir H Djuanda, Kota Bandung, Ahad (23/2). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaku kejahatan yang menggunakan jilbab hanya sebagai kamuflase dinilai merugikan Muslimah. Pasalnya hal tersebut bisa memicu anggapan orang-orang untuk memberikan pendapat negatif terhadap Islam.

"Orang akan beranggapan jilbab bukan jaminan orang tidak korupsi dan berbuat jahat. Akhirnya, nama Islam yang jadi jelek akibat perbuatan itu," ujar Ketua Umum Persatuan Islam Istri (Persistri), Titin Suprihatin, Jumat (30/10).

Bisa jadi, kata Titin, akan ada orang-orang yang senang jika para tersangka pelaku kejahatan kebanyakan Muslim. Saat ini jilbab seolah dilecehkan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Contohnya, beberapa waria menggunakan jilbab untuk mengamen dan mengemis. Beberapa perempuan tidak terlepas dari jeratan kasus korupsi.

Melihat dari banyaknya tersangka yang tidak terlepas dari jeratan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ini membuktikan mereka memang bersalah. Fakta tersebut menunjukkan mereka sekadar menggunakan jilbab sebagai kamuflase dan untuk menarik simpati masyarakat. "Mereka baru memakai jilbab saat diliput media. Di kesehariannya, meskipun sudah ditetapkan sebagai tersangka mereka tidak pakai jilbab," kata Titin.

Namun mereka hanya mampu menarik simpati masyarakat polos yang tidak bergaul dengan kalangan atas yang penuh dengan kepura-puraan. "Tapi bagi mereka yang sudah terbiasa dengan kelas atas yang suka berpura-pura malah semakin dongkol," ujarnya.

Dia ingin semua Muslimah menyadari dan memahami bahwa perintah berjilbab datang dari Allah SWT. Sebagai Maha Pencipta, Allah tidak dapat dibohongi dan dikelabui. Sudah semestinya penggunaan busana Muslimah harus datang dari nurani terdalam. "Dan yang terpenting, kendalikan diri dari perbuatan tidak baik," kata Titin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement