REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Al Islam ya'lu wala yu'la 'alaih (Islam senantiasa unggul, dan ia tidak akan terungguli). Demikian sabda Rasulullah SAW yang disampaikan Habiburrahman El Shirazy ketika melihat kondisi umat Islam yang terpecah belah seperti sekarang ini.
Dia menegaskan bahwa Islam adalah sebagai ajaran, pandangan hidup manusia yang terbaik. Sehingga ketika terjadi perpecahan seperti saat ini bukan perkara Islamnya, melainkan umatnya. Oleh karena itulah dia mengingatkan kepada seluruh umat Islam di dunia, khususnya di Indonesia untuk senantiasa mempelajari dan mengkaji ilmu Islam sebanyak-banyaknya. Hal itu menurutnya dapat meredam perpecahan karena perbedaan dalam internal umat Islam itu sendiri.
"Umat Islam harus punya ilmunya. Jika kita ahlil 'ilmi, ilmu fikihnya mapan, ushulnya (ilmu pokok) mapan dan ilmu furu'nya (ilmu cabang-cabang) mapan, maka tidak akan ada lagi umat yang mudah membid'ahkan saudaranya, yang kemudian menimbulkan perpecahan," tegasnya, Selasa (13/10).
Ulama yang akrab disapa Kang Abik ini melanjutkan, jika seluruh umat Islam di dunia ini memiliki ilmunya, maka mereka tidak akan mempermasalahkan perbedaan furu'iyah. Karena dia menceritakan bahwa perbedaan dalam ilmu furu' tersebut bahkan sudah terjadi pada zaman Rasulullah SAW. Sementara pada saat itu Rasulullah SAW dan para sahabat memaklumkan perbedaan-perbedaan tersebut.
Terlalu cepat membid'ahkan sesuatu menurut dia merupakan kondisi umat Islam yang belum dewasa. Sehingga sikap yang belum dewasa dalam menghadapi perbedaan inilah yang kemudian dapat memecah belah umat Islam itu sendiri.
Padahal jika umat Islam memahami esensi perbedaan tersebut, jika perbedaannya hanya sebatas pada furu', maka penulis buku best seller tersebut menyatakan dapat dengan mudah mengatasi perpecahan tersebut. Maka dari itu dia meminta kepada seluruh umat Islam khususnya di Indonesia agar lebih bijak dalam menghadapi perbedaan furu'iyah.