Ahad 11 Oct 2015 12:38 WIB

Produk Halal Sudah Mengglobal

Produk halal
Foto: VOA
Produk halal

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof Din Syamsuddin mengemukakan, produk makanan halal dan thoyiban saat ini sudah menjadi global lifestyle, bahkan beberapa negara maju juga gencar mengampanyekannya.

"Sekarang ini beberapa negara maju sudah mempromosikan produk makanan halal, seperti Tiongkok, Korea, Jepang dan Thailand,'' kata Din Syamsudin yang disampaikan dalam Simposium Nasional Produk Halal Indonesia di Universitas Brawijaya (UB) Malang, Sabtu (10/10) malam.

Mantan ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu mengatakan, banyak negara mulai tertarik dengan produk-produk halal toyiban itu karena motif ekonomi untuk menjaring wisatawan muslim untuk berkunjung ke negaranya.

Simposium Nasional Produk Halal Indonesia tersebut sebagai rangkaian dari penyelenggaraan Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-6 Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jatim di Gedung Widyaloka, Universitas Brawijaya Malang.

Din mengatakan selain motif ekonomi, pemerintah Jepang yakin sepenuhnya jika makanan yang halal dan thoyiban akan membawa manfaat bagi masyarakat, sehingga penerapan halal dan thoyib tidak hanya dipahami sebagai ajaran Islam, namun sudah menjadi global lifestyle.

Hanya saja, lanjutnya, justru Indonesia sampai saat ini belum berhasil menerapkan halal dan thoyiban sebagai lifestyle, karena masih banyak makanan, obat-obatan dan kosmetika di Tanah Air yang masih diragukan kehalalannya. Padahal, penduduk Indonesia mayoritas muslim dan jumlahnya juga yang terbesar di dunia.

Menurut dia, pemerintah Indonesia masih belum maksimal mengawasi kehalalan produk makanan. Berbeda dengan Indonesia, Jepang justru jauh lebih peka memikirkan kehalalan makanan.

Ia mencontohkan, di Kota Fuji, Jepang, yang sudah mendeklarasikan menjadi kota halal. Walaupun ada motif ekonomi di balik pendeklarasian kota halal, kata Din, namun ia mengapresiasi Pemerintah Jepang yang telah lebih dulu membuat standarisasi halal dengan akurat.

"Memang ada motif ekonomi di balik pendeklarasian Kota Fuji sebagai kota halal, tapi saya salut," ujar Din seraya mengungkapkan banyak wisatawan muslim yang berkunjung ke Kota Fuji, sehingga Pemerintah Jepang membuat terobosan menjadikan Kota Fuji menjadi kota halal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement