REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Prof Din Syamsuddin menjadi pembicara pada forum ulama dan cendekiawan Muslim di Moskow, Rusia, tangga 5-6 Oktober ini.
Forum tersebut diadakan oleh Grup Visi Strategis Russia-Dunia Islam, yang terdiri atas 20 tokoh Muslim dari sejumlah negara Islam dan sejumlah tokoh Russia.
Forum itu membahas tema Umat Islam menghadapi ancaman ekstremisme. Din hadir dalam kapasitasnya mewakili Indonesia. Turut hadir, sekitar 30 peserta dari pelbagai unsur.
Mereka antara lain, para ulama dan mufti serta cendekiawan Muslim asal Mesir, Kuwait, Pakistan, Bangladesh, Iran, Palestina, Indonesia, juga Russia sendiri.
"Ekstremisme tidak hanya terkait Islam tapi juga agama-agama lain, adalah musuh bersama umat manusia dan kemanusiaan. Perlu didalami akar penyebab ekstremisme, khususnya ekstremisme keagamaan," papar Din Syamsuddin dalam rilis yang diterima Republika, Selasa (6/10).
Menurut mantan ketua umum PP Muhammadiyah ini, akar ekstremisme dapat bersumber dari faktor-faktor agama dan non-agama. Misal faktor nonagama, yakni kemiskinan atau kesenjangan sosial ekonomi. Ketakadilan global pun, menurut dia, menjadi pangkal banyak masalah di dunia dewasa ini.
Terhadap negara-negara anggota OKI, Din mengimbau perlunya langkah-langkah strategis dalam memberantas ekstremisme sesuai faktor-faktor tersebut. Faktor keagamaan, Din melihatnya, hanya dapat dihadapi dengan pengarusutamaan wawasan keagamaan moderat (wasathiyah).
"Maka para ulama moderat perlu bersuara dan terus menerus menyebarkan paham wasathiyah. Sedangkan faktor-faktor non-agama harus (pengentasannya) dilakukan bersama dengan memperbaiki sistem dunia yang ada, yang hanya menciptakan ketimpangan dan ketakadilan," tutur dia.
Dalam konteks ini, Din melihat kerja sama Dunia Islam dengan Rusia menjadi signifikan untuk menghadirkan penyeimbang tata dunia yang timpang. Bahkan, kerja sama tersebut potensial dalam menciptakan tata dunia baru.
Sebagai anggota Grup Visi Strategis Russia-Dunia Islam, Din berharap wujud kerja sama akan lebih difokuskan pada bidang ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta budaya.
Dalam kunjungan ke Moskow kali ini, Din Syamsuddin menyempatkan datang ke Masjid Raya Moskow utk shalat zhuhur berjamaah sekaligus bersilaturahim dgn mufti Rusia, yang memang sudah dikenalnya lama.