REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan semangat berkurban dalam Idul Adha bisa membantu mengubah kehidupan. Pada tahun ini, Idul Adha dirayakan berbeda, yakni Muhammadiyah merayakannya hari ini Rabu, (23/9), sedangkan pemerintah pada Kamis (24/9).
Sekjen MUI meminta diciptakannya rasa saling menghormati antarumat Muslim, meski terdapat perbedaan pelaksaan Idul Adha. Ia meminta supaya sesama umat Muslim saling memberi rasa aman supaya pelaksanaan Idul Adha tidak terganggu.
"Diharapkan umat Islam saling menghormati dan toleransi. Saling menjaga supaya pelaksanaan ibadah shalat yang rabu dan kamis berjalan lancar," ujarnya kepada Republika.co.id, pada Rabu, (23/9).
Menurut dia, salah satu nilai yang terkandung dalam idul adha adalah semangat berkurban bagi orang lain. Dengan adanya semangat itu, ia berharap orang-orang yang kesulitan bisa terpelas dari kesulitannya.
"Bagaimana kita mengurbankan atau memberikan sebaian harta kita supaya orang-orang yang kurang beruntung bisa berubah kehidupannya," katanya.
Ia pun menyadari saat ini Indonesia sedang dilanda krisis ekonomi. Ia menyoroti banyaknnya pemutusan hubungan kerja (PHK) sangat mempengaruhi golongan ekonomi menengah ke bawah.
Menurut dia, golongan lapisan bawahlah yang paling terpukul atas krisis ekonomi. Ia tak menampik jika ke depannya, orang miskin terus bertambah.
"Untuk itu, di tengah situasi seperti ini maka semangat berkurban menjadi sangat penting, semangat berkurban maka bisa membantu orang yang susah hidupnya agar bisa keluar dari kesulitannya" ucapnya.