Rabu 09 Sep 2015 05:59 WIB

Pakar Astronomi Cari Jalan Tengah Hisab Rukyat

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Agung Sasongko
Hilal
Hilal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Astronomi dan Hisab Rukyat Agus Mustofa menginisiasi seminar astronomi dan hisab rukyat yang akan digelar di Malang, 11-12 September 2015. Diskusi tersebut merupakan bagian dari acara bertajuk Weekend Astrophotography.

Acara tersebut akan mengundang empat pembicara yakni Agus Mustofa selaku inisiator astrofotografi di Indonesia, Tim Ahli Falakiyah PP Muhammadiyah Tono Saksono, Kepala Litbang Falakiyah PBNU Hendro Setianto, dan Kepala Observatorium CASA Ponpes Assalaam Solo AR Sugeng Riyadi.

"Semua pembicara mewakili sudut pandang berbeda dalam isu hisab rukyat. Dengan sudut pandang yang beragam ini mudah-mudahan bisa banyak ditemukan benang merah dalam solusi penyatuan kalender Hijriyah," ujar Agus ketika dihubungi ROL, Selasa (8/9).

Agus mengatakan, dalam seminar tersebut ia akan banyak berbicara pada penggunaan alat dan teknik astrofotografi. Sementara Tono Saksono akan membahas penyatuan kalender Hijriyah secara global. Sementara Hendro Setianto akan mengulas kontroversi hisab rukyat versus astronomi modern.

Agus berharap akan ada benang merah antara astronomi modern dengan metode rukyat yang diusung PBNU. Ini mengingat, Hendro merupakan pakar astronomi dari Institut Teknologi Bandung (ITB).  Sementara AR Sugeng Riyadi akan membeberkan data-data pemotretan hilal di siang hari.

Seminar tersebut, ujar Agus, mencoba menemukan kriteria yang dapat menjembatani perbedaan. Agus mengaku dalam seminar tersebut tidak melibatkan Kementerian Agama. Akan tetapi, hasil seminar akan langsung disampaikan ke Kemenag baik secara resmi maupun lisan.

Agus mengakui, penyatuan kalender tidak bisa  diselesaikan dalam jangka waktu dekat. Untuk jangka pendek yakni penentuan Idul Adha 1436 Hijriyah, Agus menyarankan pemerintah untuk merujuk pada pelaksanaan ibadah haji di tanah suci. "Kalau belum ditemukan kriteria bersama itu cara yang dapat digunakan," ujar Agus.

Rekomendasi tersebut pun akan dibahas dalam seminar. Pelaksanaan acara pada Jumat dan Sabtu pun mempertimbangkan sidang itsbat yang kemungkinan akan digelar pada Ahad (13/9). "Kalau bisa Sabtu kami kirim rekomendasi ke Kemenag agar bisa dijadikan bahan kajian dalam sidang itsbat," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement