REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Datang berkelompok untuk menghadiri konvensi Muslim terbesar Amerika Utara, puluhan Muslim menyisihkan waktu keluar dari lokakarya dan sesi pleno di Konevensi Tahunan ISNA 52 di Chicago, untuk membagikan paket makanan untuk orang-orang yang membutuhkan.
"Saya ingin datang pagi ini untuk membantu, adalah penting bagi kita memberi makan orang miskin dan orang-orang yang mengalami kekurangan," kata Halid Skenderi, seorang relawan remaja, seperti dilansir OnIslam.net, Senin (9/7).
Bergabung dengan lembaga amal Amerika, Stop Hunger Now, relawan dari segala usia berkumpul di ruang doa pada konvensi yang diselenggarakan pada Ahad pagi, untuk mengambil bagian dalam kegiatan pelayanan 'Live Your Faith Through Service to Others.'
Stop Hunger Now, yang didirikan pada tahun 1998, telah memberikan lebih dari 180 juta makanan di 65 negara.
Sebuah delegasi dari Nigeria yang mewakili Sultan Sokoto dan Presiden Jenderal Jama'atu Nasril Islam, menghadiri konvensi dan keluar untuk mempersiapkan kemasan makanan serta berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
"Pengalaman saya di sini pada konvensi ISNA telah mendemistifikasi pengertian saya terhadap Muslim di Amerika. Saya terkesan dengan kemajuan dan perkembangan komunitas Muslim Amerika, beasiswa mereka, dakwah, pengembangan Pusat Islam dan aktivitas sosial," ujar Dr. Khalid Abubakar Aliyu, Sekretaris Jenderal Jama'atu Nasril Islam.
"Konvensi ISNA telah menjadi pengalaman yang indah bagi kami. Ini telah membawa umat Islam dari Amerika dan dunia, bersama-sama pada saat umat sedang mengalami banyak cobaan," tambah Dr. Khalid.
Tahun ini, Stop Hunger Now sediakan 45 juta paket makanan, dan lebih dari $9 juta bantuan yang disumbangkan, terutama vitamin dan obat-obatan. Menghentikan program makanan kemasan, Stop Hunger Now beroperasi pada 19 kota di Amerika Serikat, Afrika Selatan, Malaysia, India, Italia dan Filipina.
Menurut organisasi, kurang dari dua jam 30 sampai 40 kelompok relawan mendapatkan 10.000 paket makanan kaya nutrisi untuk gizi global. Sepanjang konvensi, peserta juga didorong agar menyumbang untuk donor darah.
ISNA adalah organisasi payung Muslim yang terbesar di Amerika Utara. Empat hari konvensi tahunan ISNA telah menyimpulkan untuk kembali ke 1963, ketika acara itu pertama diselenggarakan oleh pendahulu ISNA, Asosiasi Mahasiswa Muslim di Amerika Serikat dan Kanada.
Selama bertahun-tahun, konvensi itu telah meningkatkan popularitas dan secara konsisten menarik kerumunan hingga 40.000 Muslim untuk hadir setiap tahun.