Senin 07 Sep 2015 13:42 WIB

Jelang Idul Adha Harga Sapi Melambung Tinggi

Rep: c10/ Red: Damanhuri Zuhri
Sapi (ilustrasi)
Foto: Antara/Novrian Arbi
Sapi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Di musim kemarau banyak peternak sapi yang kesulitan mendapatkan pakan sapi. Sebab banyak lahan mengering dan tidak ada rumput yang tumbuh untuk pakan sapi. Akibatnya para peternak harus membeli singkong dan dedak untuk pakan sapi-sapi mereka.

Peternak sapi dan ayam, Ade Memed mengatakan, saat ini para peternak harus mengeluarkan biaya produksi lebih mahal. Sebab pakan sapi saat ini menggunakan singkong dan dedak.

Sementara, harga singkong dan dedak cukup mahal dibanding rumput. "Biaya produksi naik secara otomatis harga penjualan sapi ikut naik," kata Ade kepada Republika, Senin (7/9).

Ade beternak sapi di daerah Cibalong Kabupaten Tasikmalya. Selama 18 tahun ia telah berjualan sapi di pasar hewan musiman di Cisumur Kota Tasikmalaya setiap kali menjelang hari raya Idul Adha.

Namun, ia mengungkapkan, tahun ini penjualannya sangat menurun drastis. Tahun sebelumnya ia bisa menjual sekitar 120 ekor sapi. Tapi tahun ini hanya 70 ekor sapi.

Menurut Ade, berkurangnya pembeli sapi kurban di tahun ini disebabkan harga sapi yang mahal dan perekonomian masyarakat sedang kurang stabil.

Harga sapi kurban yang ia jual jatuh di kisaran Rp 12,5 juta per ekor sampai Rp 30 juta perekor. "Dibanding tahun sebelumnya, kenaikan harga jual sapi kurban tahun ini rata-rata sekitar 20 persen," ujar Ade.

Ade menceritakan, harga sapi kurban di sejumlah daerah yang kekeringan kemungkinan akan naik. Sebab ia kerap menjumpai peternak sapi dari Garut, Ciamis dan sekitarnya mencari rumput untuk pakan ternaknya ke wilayah Tasikmalaya.

Sementara, jika tidak ada rumput untuk pakan, agar menjaga tubuh sapi tetap sehat dan gemuk. "Alternatif para peternak memberi makan sapi dengan singkong dan dedak yang harus dibeli," ujar Ade.

Sebagai peternak sapi, Ade berharap perekonomian segera stabil. Dengan stabilnya perekonomian, daya beli masyarakat akan meningkat. Dengan meningkatnya perekonomian masyarakat, kemungkinan dapat memutar rodak perekonomian dan penjualan sapi pun akan lancar. Seperti musim kurban tahun sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement