REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Memakmurkan masjid memerlukan dukungan yang besar dari pengurus dan jamaah masjid.
“Masjid tidak akan makmur apabila pengurusnya tidak aktif, tapi meskipun pengurusnya aktif tetap saja masjid tidak bisa makmur bila tidak ada dukungan penuh dari jamaah. Disinilah letak pentingnya komunikasi kemasjidan, yakni komunikasi yang mengena di antara para pemakmur masjid,” terang Sekretaris Departemen Dakwah dan Pengkajian Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Ahmad Yani dilansir dari website dmi.or.id, Rabu (2/9).
Ketidakaktifan anggota pengurus atau jamaah, salah paham tentang sesuatu hingga terjadinya konflik antarsesama pengurus atau pengurus dengan pengurus atau pengurus dengan jamaah, menurutnya, karena komunikasi yang tidak baik.
Forum yang paling tepat untuk menyamakan persepsi dan strategi percapaian pemakmuan masjid, ujarnya, adalah rapat pengurus masjid.
“Dalam rangka membangun persepsi yang utuh tentang masjid yang ideal, pengurus masjid juga perlu mengadakan ceramah-ceramah atau khotbah yang membahas tentang tanggung jawab memakmurkan masjid dan bagaimana memakmurkannya atau bisa juga dengan menyelenggarakan seminar tentang manajemen masjid,” tegas Yani.