REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti menilai Majelis Ulama Indonesia (MUI) perlu menjadi payung bagi seluruh umat Islam. Momentum Musyawarah Nasional (Munas) MUI dinilai tepat untuk mengukuhkan hal itu. Mu'ti mengaku, meski bukan lembaga perwakilan umat Islam, MUI dapat melintasi tembok-tembok yang membatasi ormas-ormas Islam di Indonesia.
"Dalam MUI berhimpun berbagai ulama dari lintas ormas Islam di Indonesia. Keanggotaan seseorang di MUI lebih karena kompetensi keulamaannya dibandingkan representasi organisasinya," ujar Mu'ti ketika dihubungi Republika, Rabu (26/8).
Mu'ti menilai MUI sebagai payung ormas Islam di Indonesia adalah keniscayaan. Dengan tema Islam moderat yang diusung, kata Mu'ti, MUI bisa menjadi contoh untuk membangun Islam yang toleran dan mentransformasikannya dalam kehidupan masyarakat.
Mu'ti pun berharap MUI bisa memberikan nasehat pada umat melalui Munas. "Mudah-mudahan Munas ini bisa menjadi momentum contoh kepada masyarakat bagaimana para ulamanya bermusyawarah dengan baik," katanya.