REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin menegaskan bangsa Indonesia dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan nilai agama dan nilai moral.
"Jangan tinggalkan nilai agama dan nilai moral karena kemerdekaan kita juga berasal dari upaya mempertahankan nilai agama dan nilai moral," kata Din Syamsuddin saat menyampaikan pidato dalam pembukaan di Musyawarah Nasional IX Majelis Ulama Indonesia di Surabaya, Selasa (25/8).
Ia menjelaskan upaya-upaya untuk menghadapi masalah saat ini adalah dengan memegang nilai agama dan nilai moral. Dalam bagian lain sambutannya, Din Syamsuddin mengatakan bahwa hubungan antara pemerintah dengan ulama harus baik dan berjalan seiring.
"Kami mengharapkan pemerintah selalu mengeluarkan kebijakan yang sejalan dengan nilai agama," kata Din.
Bila pemerintah secara konsisten mengeluarkan kebijakan yang sesuai dengan nilai agama maka MUI yakin umat Islam selalu berada di belakang pemerintah mendukung kebijakan pemerintah.
Sementara itu Gubernur Jawa Timur Soekarwo dalam sambutannya mengatakan hubungan pemprov Jatim dengan MUI Jawa Timur cukup baik. Kerja sama antara lain bersama-sama menyelesaikan permasalahan prostitusi melalui pendekatan agama dan juga keterampilan.
Presiden Joko Widodo, Selasa membuka musyawarah nasional Majelis Ulama Indonesia di Surabaya.
Pembukaan Munas MUI akan berlangsung di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada pukul 10.00 WIB.
Presiden didampingi oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini.
Kepala Negara didampingi Ibu Negara Iriana bertolak menuju Surabaya dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta pukul 08.00 WIB. Usai membuka Munas MUI, Presiden dijadwalkan berkunjung ke Sidoardjo dan kemudian Kabupaten Trenggalek.
Presiden dan rombongan dijadwalkan kembali ke Jakarta pada Selasa malam. Dalam acara tersebut hadir juga pimpinan ormas Islam antara lain Ketua Umum Muhammadiyah Haidar Nashir, Ketua Umum PBNU Said Agil Siraj dan pimpinan ormas Islam dan juga tokoh ulama nasional maupun daerah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika