REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) diharapkan terus menyampaikan fatwa dan program rintisan untuk mencerahkan bangsa dan mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“MUI akan melaksanakan Musyawarah Nasional pada Senin (24/8), hingga Kamis (27/8) di Surabaya. Hendaknya MUI tetap konsisten menyampaikan fatwa dan program-program rintisan, unggulan dan strategiknya dalam mencerahkan bangsa dan mengawal NKRI,” tutur Ketua Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Bidang Sarana, Hukum dan Waqaf, Muhammad Natsir Zubaidi, dilansir dari dmi.or.id, Senin (24/8).
Menurutnya, sesuai dengan jati diri ulama sebagai waratsatul ambiyaa, maka MUI harus konsisten dalam menjaga perannya sebagai pewaris dan pembawa risalah kenabian.
MUI, lanjutnya, juga harus konsisten dalam menjaga perannya sebagai Majlis Mufti. pembimbing dan pelayan umat, serta pelopor pemikiran Tajdid dan penggerak perbaikan umat dan bangsa (ishlahul ummah).
“Saya mengapresiasi tema Munas MUI, yakni Islam Washatiyah untuk Indonesia dan Dunia yang berkeadilan dan berkeadaban,” paparnya.
Sebagai negeri Muslim terbesar di dunia, lanjutnya, sudah sewajarnya jika berbagai organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Islam yang menjadi pilar utama MUI memberikan kontribusi pemikiran kepada dunia internasional, khususnya dunia Islam.
Guna mempersiapkan agenda besar itu, tuturnya, ke depan, MUI harus menggunakan pendekatan kompetensi (profesionalisme) dalam merekrut pengurus-pengurusnya di komisi-komisi dan lembaga-lembaga, di samping tetap mempertahankan sistem keterwakilan ormas-ormas Islam.
“MUI sepatutnya melibatkan kalangan Perguruan Tinggi (PT) dan Pesantren, sesuai dengan bidang keahlian dan kemampuannya, dalam merekrut pengurus di lembaga-lembaga dan komisi-komisi yang ada, dengan pendekatan profesionalisme,” ujarnya.
Sebagai salah satu ormas pendiri MUI, jelasnya, DMI berharap agar ormas-ormas pendiri MUI yang masih eksis dapat diikutsertakan dalam memperkuat peran MUI sebagai tenda besar umat Islam di masa depan.
Misalnya, paparnya, ormas-ormas pendiri MUI seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, DMI, Al-Washliyah, Mathlaul Anwal, Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) dan lain-lain.