Jumat 14 Aug 2015 19:36 WIB

Gara-Gara Video ISIS, Jepang Mulai Dilanda Islamofobia

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Indah Wulandari
Jurnalis Kenji Goto dan kontraktor Haruna Yukawa disandera kelompok ISIS.
Foto: News.com
Jurnalis Kenji Goto dan kontraktor Haruna Yukawa disandera kelompok ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketakutan atau kebencian yang berlebihan terhadap Islam (Islamofobia) semakin meningkat di Jepang belakangan ini. Salah satunya, karena dipicu video pemenggalan warga Jepang oleh kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Antropolog Budaya dari Chiba University, Jepang, Profesor Emeritus Mitsuo Nakamura mengingatkan, tanda Islamofobia mulai tumbuh, bahkan akan meningkat di Jepang.

“Islamofbia itu dipicu salah satunya terutama karena pembunuhan warga Jepang oleh ISIS (Kenji Goto) dan videonya disebarluaskan. Kemudian menimbulkan Islamofobia, itu sangat berbahaya untuk citra Islam itu sendiri,” katanya saat melakukan audiensi di Kantor Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisations (CDCC), di Jakarta, Jumat (14/8) sore.

Wujud Islamofobia ini, dia melanjutkan, ditunjukkan dengan reaksi masyarakat khususnya pemerintah jepang adalah pendekatan militer. Yaitu justifikasi untuk menggolkan rancangan undang-undang (UU) militer untuk menguatkan militer Jepang. Penguatan militer Jepang hanya dapat memungkinkan dengan adanya UU.

Selain itu, menekankan aliansi tidak terlupakan dengan Amerika Serikat (AS). Padahal, kata dia, kerja sama antara Jepang dan umat Islam khususnya Indonesia sangat multidimensional.

Ia menambahkan, sejarah menyebutkan secara historis kunjungan beberapa tokoh Indonesia ke Jepang. Selain itu, antara Indonesia dan Jepang memiliki persamaan korban imperialis Barat.

Puncak kerja sama Jepang di Indonesia, kata dia, yaitu terbentuknya tentara sukarela pembela Tanah Air (Peta) pada saat zaman penjajahan. Gambar matahari di bendera Peta juga ada bulan sabit.

“Artinya jihad Jepang membebaskan negara lain disertai dengan jihad Islam,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement