Jumat 14 Aug 2015 11:09 WIB

Nasaruddin Umar: Yang Terpenting Itu Kemerdekaan Batin

Rep: c 62/ Red: Indah Wulandari
Mantan Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar menberikan ceramah Dzuhur di masjid agung sunda kelapa, Jakarta, Senin (22/6).
Foto: Republika/Prayogi
Mantan Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar menberikan ceramah Dzuhur di masjid agung sunda kelapa, Jakarta, Senin (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Secara historis, kemerdekaan suatu bangsa dan Islam memiliki ikatan yang sangat erat.

Kemerdekaan dan Islam disebut memiliki kaitan ketika Nabi Muhammad SAW ‎membebaskan para budak belian. Dengan demikian Islam yang memulai sekaligus memperkenalkan arti kemerdekaan kepada dunia.

"Kemerdekaan fisik itu sifatnya semu, karena yang paling penting itu kemerdekaan batin," kata Rektor Perguruan Tinggi Ilmu Quran (PTIQ) Prof Nasaruddin Umar, Jumat (14/8).

Hakikat sejati kemerdekaan dalam Islam , ujarnya, adalah merdeka secara lahir dan batin. Namun, kemerdekaan batilnah yang harus didapatkan setiap umat Islam.

Sehingga kata dia, ketika batin itu sudah merasakan kemerdekaan, maka kemerdekaan-kemerdekaan lainnya akan mengikuti.

"Insyaallah, jika batinnya merdeka yang lainnya akan lebih mudah mendapatkan kemerdekaan," ujar Wakil Menteri Agama era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement