REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dua mahasiswi Jepang belajar Alquran di SMP Putri "Luqman al Hakim" Kompleks Pesantren Hidayatullah, Jalan Kejawan Putih Tambak, Mulyorejo, Surabaya.
"Dua tamu dari Jepang yang berkunjung pada Senin (10/8) untuk melakukan tukar budaya pendidikan adalah Chizua Toma dan Ayumi Nakasone," kata Kepala SMP Putri Luqman al Hakim, Somi Suradi, di sekolah setempat, Selasa Malam.
Baginya, kedatangan dua mahasiswa Jepang ini menjadi pengalaman internasional bagi siswinya, sehingga siswinya bisa terinspirasi untuk melanjutkan pendidikan di Jepang yang dikenal sebagai negara maju itu.
"Saya melihat pelajar Indonesia juga rajin-rajin," kata salah seorang mahasiswi Jepang, Ayumi Nakasone, yang juga sebagai guru matematika di Jepang itu.
Ia mengatakan bedanya di Jepang, cara belajar lebih formal, karena dirinya menawarkan kepada para siswi setempat untuk melanjutkan pendidikan ke Jepang. "Pemerintah Jepang membuka diri bagi mahasiswa dari Indonesia untuk belajar ke Jepang," tuturnya dalam bahasa Jepang.
Untuk memanfaatkan waktu sambil tukar budaya pendidikan, Chizua Toma yang juga pegawai bank di Jepang didaulat menjadi guru dadakan. Chizua mengajar Bahasa Jepang yang langsung diterjemahkan seorang pengalih bahasa dari Bahasa Indonesia ke Jepang dan sebaliknya.
Sebaliknya, siswi SMP Putri Luqman al Hakim menjadi pengajar bagi Chizua dan Ayumi untuk membaca Al Quran.
"Qulhu..," kata Zoya, salah satu siswi saat mengajari membaca Alquran yang ditiru
kan Chizua dengan terbata.
Bahkan, Ayumi yang bukan Muslim pun merasa senang diajari membaca Alquran. "Tidak hanya budaya, saya belajar Islam disini," tutur perempuan asal Okinawa itu.