REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Ulah kelompok radikal yang menamakan organisasi mereka Negara Islam Irak dan Syam (ISIS), tak hanya mengancam keselamatan jiwa, tetapi juga tempat-tempat bersejarah yang menjadi penghubung antara generasi masa lalu dan umat Islam sekarang, dan esok. Sepak terjang mereka benar-benar mengerikan.
Dewan Pemantau Takfiriyah Lembaga Fatwa Mesir, Dar al-Ifta, mencatat setidaknya ada 50 masjid yang dihancurkan ISIS di sejumlah negara yang mereka jadikan target operasi yaitu Suriah, Iraq, Yaman, dan terakhir Arab Saudi pascapenghancuran masjid milik Syiah di al-Qathif.
Dewan Wakaf Sunni Mosul Irak menyebutkan 211 tempat ibadah Islam atau non-Islam telah mereka rusak. Bahkan mereka juga menyasar makam-makam sahabat, tabiiin, dan para wali Allah SWT.
Satu di antara kesekian kelakuan miring ISIS adalah menghancurkan Makam Nabi Yunus AS. Perisitiwa ini berlangsung pada 2014. ISIS menghancurkan area Makam Nabi Yunus AS setelah mereka berhasil menduduki Mosul. Tak puas dengan aksi pemboman, sebuah tayang video yang diunggah di youtube memperlihatkan bagaimana anggota ISIS menghancurkan makam yang berlokasi di Mosul tersebut dengan martil. Lihat link berikut https://www.youtube.com/watch?v=ZCsFhpr7jv4
Aksi ini dilandasi atas kepercayaan dan pemahaman mereka bahwa berziarah ke makam-makam tersebut bertentangan dengan ajaran Islam. Akibat pemboman ISIS, bukan hanya masjid dan makam yang luluhlantah, tetapi juga pemukiman warga yang berada di sekitarnya.
Pada tahun yang sama, ISIS juga membombardir situs bersejarah kalangan Sunni yaitu Masjid al-Arba'i Muqaddas pada 24 September. Serangan tersebut mengakibatkan masjid yang terletak di tengah-tengah Kota Tikrit, 170 km dari utara Baghdad itu hancur dan porak poranda.
Peristiwa ini mendapat reaksi keras dari para warga. Mereka merasa terpukul dengan rusaknya lokasi tersebut. Makam 40 sahabat yang terlibat dalam penaklukkan Kota Tikrit pada 16 H di bawah komando Abdullah bin al-‘Atam terdapat di area masjid ini. Peristiwa tersebut berlangsung ketika Umar bin Khatab menjabat sebagai khalifah.