REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Muhammadiyah untuk ikut mendorong upaya peningkatan kemakmuran. Hal tersebut merupakan tantangan bersama untuk memajukan bangsa dan negara.
"Tantangan bangsa maju itu ada ukuran-ukurannya. Pertumbuhan ekonomi, jumlah kemiskinan, dan pengangguran itu ukuran penting," ujar Kalla dalam sambutan Penutupan Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Balai Sidang Muktamar Universitas Muhammadiyah Makassar pada Jumat (7/8).
Kalla mengatakan, Islam bahkan menyuruh pengikutnya untuk mengeluarkan zakat dan menunaikan haji. Hal itu, dinilai sebagai indikator kemakmuran rakyat. Saat ini, muzakki belum banyak. "Muzakki harus diperbanyak agar mustahik berkurang," kata Kalla.
Kalla mengaku, upaya sosial Muhammadiyah perlu mengalami perkembangan. Ia mengakui Muhammadiyah sudah melakukan upaya yang membanggakan lewat pendirian panti asuhan, sekolah, dan rumah sakit.
Kalla pun mendorong Muhammadiyah untuk melakukan upaya-upaya pencerahan lain terutama penguatan bidang ekonomi masyarakat. "Jumlah semangat dan ilmu Muhammadiyah adalah modal besar untuk kemajuan bangsa ini," ujarnya.