REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, Muktamar Muhammadiyah berlangsung dengan baik tanpa ada perbedaan dan konflik yang tajam. Selama ini Muhammadiyah selalu mendorong ada dinamika untuk berpendapat, punya gagasan-gagasan.
"Meski Muhammadiyah menerima berbagai dinamika yang ada, pada saat yang sama juga mengedepankan prinsip bersama seperti musyawarah, keikhlasan, pengkhidmatan. Dinamika memang ada seperti tarik ulur, pergesekan pendapat namun semangat kebersamaan berlaku makanya Muktamar Muhammadiyah berjalan lancar," kata Haedar, Jumat, (7/8).
Kebersamaan dan keikhlasan menjadi pengontrol dalam dinamika di Muktamar Muhammadiyah. Ini memberi warna sehingga menghasilkan muktamar yang lancar, cerdas, produktif, dan menghasilkan keputusan bersama. Usai muktamar para peserta melakukan kegiatan selanjutnya. Dalam agama diajarkan, kalau sudah selesai satu urusan, kerjakan urusan berikutnya.
"Allah meminta kita tak boleh berhenti ber amal sholeh, berkiprah. Setelah berupaya optimal kembalikan kepada Allah," ujar Haedar.
Para peserta muktamar begitu tiba di daerahnya masing-masing akan menyelenggarakan musyawarah wilayah, daerah, cabang, dan ranting di basis akar rumput. Ini dilakukan untuk menerjemahkan hasil-hasil Muktamar Muhammadiyah supaya dilaksanakan di tempatnya masing-masing dengan panduan hasil Muktamar Nasional.