Kamis 06 Aug 2015 06:11 WIB

Gelombang Pertama Jamaah Haji Indonesia tak Lagi Dipecah ke Dua Bandara

Rep: EH Ismail/ Red: Hazliansyah
Ibadah haji.
Foto: Republika
Ibadah haji.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada musim Haji tahun ini, jamaah haji Indonesia yang masuk pada gelombang pertama tidak lagi dipecah ke dua bandara, yakni Bandara Internasional King Abdul Azis (KAA) di Jeddah dan Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMAA) di Madinah. Semua jamaah haji gelombang pertama asal Tanah Air akan langsung masuk ke Bandara AMAA Madinah sebelum diberangkatkan ke Makkah sembilan hari kemudian.

"Sedangkan jamaah haji gelombang kedua akan masuk Jeddah dan langsung menuju Makkah sebelum dipulangkan melalui Bandara AMAA Madinah," ujar Mantan Kepala Daerah Kerja Madinah PPIH Arab Saudi pada 2005-2008 Ahmad Kartono, di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (5/6).

Dengan perubahan rute ini, kata Kartono, seluruh kepulangan jamaah haji gelombang pertama akan melalui Jeddah. Mulai tahun ini juga, pemerintah mengeluarkan kebijakan baru dengan tidak menyediakan hotel transit di Jeddah. Artinya, dari Makkah jamaah langsung masuk ke Bandara KAA Jeddah dan langsung diterbangkan ke Tanah Air.

Djamil menjelaskan, selama di Madinah, pemerintah akan menyediakan layanan konsumsi (makan) dua kali setiap hari, camilan cup cake untuk sarapan pagi, dan satu paket kelengkapan minuman. Adapun saat berada di Bandara KAA Jeddah, pemerintah menyediakan satu boks makanan per jamaah pada masa kedatangan dan kepulangan.

Saat berada di Arafah dan Mina, Makkah, Djamil melanjutkan, jamaah juga akan mendapatkan 15 kali layanan makan, yakni empat kali di Arafah dan 11 kali di Mina. Selain itu, jamaah mendapatkan satu paket layanan minuman, jus setiap makan siang, dan satu paket camilan berat untuk di Muzdalifah yang dibagikan saat berada di Arafah.

“Selama di Arafah-Mina, kami juga sudah meminta pihak katering untuk melipatgandakan layanan air minum agar jamaah tidak dehidrasi,” kata Djamil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement