Rabu 05 Aug 2015 11:10 WIB

Tangkal Radikalisme, IMM DKI tak Hanya Ajarkan Kemuhammadiyahan

Logo Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)
Logo Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-70 dinilai bisa dijadikan momentum memperkuat ideologi Pancasila, terutama mencegahbahaya paham radikalisme dan terorisme.

“Sebagai generasi muda, kami ingin memperkuat ideologi Pancasila demi kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selain itu kami juga harus tetap konsisten dalam memperjuangkan cita-cita luhur founding father Indonesia yang dulu berjuang sampai titik darah penghabisan untuk membawa Indonesia menjadi negara merdeka,” papar Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) DKI Jakarta Fadli Ferryansyah, dalam rilisnya, Rabu (5/8).

Alumnus Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah melanjutkan bahwa ideologi Pancasilan dan NKRI itu penangkal bagi kelompok atau perseorangan yang menyebarkan atau menganut paham yang tidak sesuai nilai-nilai Pancasila.

Sejauh ini, lanjut Fadli, IMM DKI Jakarta telah melaksanakan kegiatan konkret berupa pengaderan yang tidak hanya memperkenalkan ideologi kemuhamadiyahan, tetapi juga ideologi kebangsaan.

Fadli menambahkan, dalam pengamatannya saat ini segmentasi propaganda dan penyebaran paham radikalisme dan terorisme berbeda. Kalau dulu, mereka menyasar kaum marjinal seperti masyarakat desa, tapi sekarangmereka membidik kamu intelektual.

“Pergerakan mereka ini dengan membangun ‘sekoci-sekoci’ lembaga yang memang tidak terlihat dari luar. Jadi secara kasat mata gerakan itu sebenarnya adalah ideologi radikal. Di kalangan mahasiswa, biasanya mereka memanfaatkan tugas makalah dengan membuat artikel berbau ideologi radikalisme,” ungkap Fadli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement