Selasa 04 Aug 2015 10:14 WIB

Pendidikan Agama dan Harmoni Bangsa

Kerukunan Beragama (Ilustrasi)
Foto: Masjid dan gereja berdiri berdampingan di Nusa Dua Bali simbol kerukunan di Indonesia
Masjid dan gereja berdiri berdampingan di Nusa Dua Bali simbol kerukunan di Indonesia

Agama menata pola hubungan manusia dengan Tuhan. Ini sesuatu yang spesifik, karena ajaran agama memiliki dimensi lahir dan batin, individu dan sosial, duniawi dan ukhrawi. Keyakinan dan hubungan antara manusia dengan Tuhan menjadi fondasi yang mewarnai pola-pola hubungan manusia secara keseluruhan. Agama memandu hati dan rasio manusia. Sejalan dengan hal itu, seseorang tidak boleh larut dalam perasaan hati yang membawa kepada kerugian.

Kekecewaan harus dipulihkan, sebab bila tidak dipulihkan akan mendatangkan kerugian bagi manuisa yang bersangkutan maupun orang lain. Benih-benih kebencian tak boleh dibiarkan tumbuh, karena menimbulkan permusuhan dan konflik yang berujung pada kerugian, penderitaan atau kehancuran bagi semua pihak terkait. Dendam adalah penyakit hati yang harus diobati. Itu satu dua penjelasan terkait dengan pengendalian perasaan hati yang sifatnya negatif.

Agama memberi bimbingan untuk menata perasaan hati ke arah yang positif. Cinta kasih kepada sesama manusia harus dikembangkan. Bantuan kepada sesama yang mengalami kesulitan harus diberikan atas dasar kemanusiaan. Ekspresi cinta harus dilakukan dengan tulus. Pertolongan kepada orang lain tak boleh diungkit-ungkit. Itu merusak nilai amal. Cinta kepada sesama juga harus disalurkan secara positif. Memberi barang berharga kepada orang yang dikasihi dari sumber pendapatan yang tidak sah adalah letupan cinta yang sifatnya negatif. Tindakan yang baik dan benar atas dasar cinta itu yang dikehendaki agama.

Agama juga memandu rasio. Dengan rasio manusia dapat mencapai kemajuan yang sangat pesat yang berdimensi material maupun spiritual. Tetapi kemajuan yang bersifat material, bisa jadi digapai melalui cara-cara yang tidak benar, jika tidak dipandu oleh agama. Produk yang lahir dari kemampuan berfikir manusia juga perlu diberi tuntunan berdasarkan agama. Tidak jarang barang-barang yang dihasilkan, seperti ICT (Information and Comunication Technology) dipergunakan untuk tujuan-tujuan yang destruktif atau kejahatan.     

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement