REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pondok Pesantren As Syafi’iyyah akan menggelar Parade Tauhid Indonesia pada 16 Agustus mendatang. Parade tersebut akan mengambil rute di sekitar kawasan Monumen Nasional (Monas) hingga Bundaran Hotel Indonesia. Menurut Pimpinan Pondok Pesantren As Syafi’iyyah KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi’i acara ini bertujuan menyatukan umat Islam di bawah panji kalimat tauhid.
“Parade Tauhid Indonesia merupakan sebuah upaya menyatukan umat Islam tanpa membedakan suku, kelompok, pandangan politik, dan sebagainya. Semuanya bersatu dalam naungan kalimat tauhid,” ujar Abdul Rasyid dalam siaran persnya kepada Republika Online, Sabtu (1/8).
Dia mengatakan, Parade Tauhid Indonesia adalah amanah Kongres Umat Islam ke – 6 yang digelar pada 2014 lalu. Dalam kongres, disebutkan adanya tujuan persatuan seluruh kelompok dan golongan umat Islam di Indonesisa.
“Kami mentargetkan ada 200.000 peserta dari Jabodetabek yang hadir dalam parade nanti. Bendera Tauhid sepanjang 3.000 meter akan dibentangkan oleh peserta selama parade, “ tutur Abdul Rasyid.
Hingga saat ini, panitia masih membuka pendaftaran peserta. Masyarakat yang ingin berpartisipasi dapat mendaftarkan diri melalui laman resmi paradetauhid.id/registrasi.
Parade yang didukung oleh Majelis UlamaIndonesia (MUI) direncanakan turut dihadiri oleh berbagai ormas dan tokoh umat Islam di Indonesia, antara lain Majelis Ta'lim AsySyafi'iyah pimpinan KH. Abd. Rasyid AbdullahSyafi'i, Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia, pimpinan Ustad Bachtiar Natsir, KH. Ahmad Cholil Ridwan (MUI), Ust. Abu Jibril (MMI), Habib Rizieq Shihab (FPI), Ust. Muhammad Khatthat (FUI), KH.Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), KH. Arifin Ilham (Az-Zikra), Ust. Yusuf Mansur (PPI), dan ulama, habib serta tokoh Islam lainnya.