Rabu 08 Jul 2015 18:55 WIB

Ini Tanggapan Panglima Baru Soal Jilbab TNI

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Agung Sasongko
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengucapkan sumpah jabatan saat dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/7).   (Antara/Yudhi Mahatma)
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengucapkan sumpah jabatan saat dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/7). (Antara/Yudhi Mahatma)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jenderal Gatot Nurmantyo mulai hari ini resmi menjabat sebagai Panglima TNI yang baru, Rabu (8/7). Sebagai pejabat baru, Gatot mengaku sudah menyiapkan sejumlah agenda prioritas. Lalu, bagaimana komitmen Gatot soal jilbab di kalangan prajurit wanita TNI?

Ditemui ROL usai pelantikan, Gatot nampak terkejut mendapat pertanyaan itu. Namun, ia tak buru-buru menjawabnya. Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) tersebut justru melayani permintaan foto, dari salah satu tamu undangan yang hadir dalam pelantikannya, terlebih dulu.

"Itu nanti kita bicarakan," katanya sambil berlalu.   

Gatot telah dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Rabu (8/7) siang. Ia menggantikan posisi Jenderal Moeldoko yang akan memasuki masa pensiun pada 1 Agustus mendatang.

Aturan jilbab di kalangan TNI sendiri hingga kini belum jelas. Mantan panglima TNI Jenderal Moeldoko, saat masih menjabat, menyatakan tak ada larangan bagi prajurit wanita yang ingin mengenakan jilbab. Namun, mereka harus siap dipindahtugaskan ke Aceh.

"Prinsipnya, kami tidak kaku. Kami akomodasi. Kalau mau pakai jilbab, bertugasnya di Aceh. Kalau ada yang berminat, tinggal ajukan saja ke atasannya," ujarnya (29/5).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement