Sabtu 04 Jul 2015 02:06 WIB

NU Harus Kembangkan Ekonomi Umat

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj (tengah).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pengusaha sekaligus tokoh nasional Chairul Tanjung menyarankan Nahdlatul Ulama memberdayakan umatnya mengembangkan perekonomian untuk membantu persoalan bangsa saat ini.

"Jika NU yang sekarang memiliki 83 juta umat dan ekonominya bisa diberdayakan maka saya yakin mampu menjawab persoalan kemiskinan Indonesia," ujarnya di sela dialog interaktif Pra-Muktamar ke-33 NU bertajuk "Membangun Kemandirian Ekonomi Rakyat" di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Jumat (3/7) malam.

Ia berharap, ke depan para kiai dan ulama NU bisa mengoneksikan persoalan umat dengan ayat atau hadist yang bisa membangkitkan dan membuatnya tergerak mengatasi persoalan tersebut bersama-sama.

"Majelis Ulama Indonesia juga sudah membuat panduan kiai dan ulama untuk berdakwah membangkitkan ekonomi umat. Dan saya bersyukur NU kali ini benar-benar fokus untuk memberdayakan ekonomi umatnya," kata bos Trans Corp itu.

Menurut dia, pejuang dalam era sekarang ini adalah bagaimana mampu membuat diri, keluarga dan masyarakat serta bangsa lebih baik dan lebih maju dari sebelumnya.

Namun, mantan Menteri Koordinator Perekonomian itu mengaku prihatin karena dari hampir 90 persen penduduk Indonesia yang beragama Islam, baru 20 persen yang menguasai perekonomian Tanah Air.

"Para kiai dan ulama harus ikut bertanggung jawab karena dalam dakwahnya hanya fokus pada bidang ritual keagamaan, khususnya bidang akhirat, tanpa memberikan contoh di bidang perekonomian," ucap CT, sapaan akrabnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement