Jumat 26 Jun 2015 22:25 WIB

MUI: Salahuddin Al-ayyubi Bisa Satukan Umat Islam

 Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amidhan (kiri) bersama Direktur LPPOM MUI, Ir. Lukmanul Hakim (Kanan) berbicara kepada media terkait Rancangan Undang-Undang Jaminan Produk Halal di Kantor MUI, Jakarta, Rabu (10/9). (Republika/ Tahta Aidilla)
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amidhan (kiri) bersama Direktur LPPOM MUI, Ir. Lukmanul Hakim (Kanan) berbicara kepada media terkait Rancangan Undang-Undang Jaminan Produk Halal di Kantor MUI, Jakarta, Rabu (10/9). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amidhan Shaberah mengajak generasi muda agar menonton serial kisah nyata Islami berjudul 'Salahuddin Al-ayyubi: Pembebas Baitul Maqdis' yang tayang di salah satu televisi swasta itu karena mencontohkan persatuan umat Islam.

"Untuk itu, saya menyarankan kepada anak, remaja, terlebih generasi muda Islam agar menonton secara utuh karena di sana dapat ditangkap kepemimpinan Shalahudin Al-ayyubi, yaitu dia bisa menyatukan berbagai banyak faksi sehingga umat Islam bersatu," kata Amidhan seusai acara Bedah Film Seri 'Shalahuddin Al-ayyubi: Sang Pembebas Baitul Maqdis' di kantor MUI, Jakarta, Jumat (26/6).

Dia mengatakan, kepemimpinan Salahuddin pada masa lalu telah menunjukkan kepada dunia betapa dahsyatnya kekuatan Islam saat itu. Salah satu faktor utamanya adalah umat Muslim bisa bersatu dan tidak tercerai berai kendati memiliki latar belakang berbeda-beda. Lewat serial itu ditunjukkan bagaimana seharusnya umat Islam bersatu dengan mengesampingkan perbedaan-perbedaan.

Pada saat itu, kata dia, umat Islam dapat bersatu dan menguasai dunia. Hal ini bertolak belakang dengan umat Islam saat ini yang tergolong hancur lebur karena tidak bersatu. Hal ini nampak dari kenyataan sekarang dengan Islam di Timur Tengah yang saling bertikai. 

Salah satu contoh manfaat bersatunya umat Islam kala itu, kata Amidhan, adalah membebaskan Palestina. Hal itu tentu sangat kontras dengan masa kekinian lantaran Palestina justru terbelenggu oleh penjajahan Israel dan umat Islam belum dapat berbuat banyak karena tidak bersatu dan terpecah kepada faksi-faksi.

"Sekarang Palestina itu 'kan tidak bisa kita bebaskan bukan karena kita kalah tapi karena kita tidak bersatu. Di internal Palestina juga tidak bersatu antara Fatah dengan satu lagi (Hamas)," katanya.

Serial 'Salahuddin Al-ayuubi' kini tayang di MNC TV setiap hari menemani santap sahur keluarga Muslim di Indonesia di bulan Ramadhan. Direktur Program MNC TV Endah Hari Utari mengatakan terdapat alasan serial Islami ini ditayangkan pada saat jam sahur.

"Ada dua slot waktu dengan rating tinggi yaitu saat sahur dan jelang berbuka. Kami taruh di saat sahur karena pada jam tersebut seluruh anggota keluarga biasanya masih berkumpul bersama untuk sahur dan nonton televisi. Berbeda jika diputar jelang berbuka yang mana anggota keluarga tidak berkumpul semua dengan kegiatannya masing-masing seperti berbuka bersama di tempat lain. Ada kebersamaan juga di situ," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement