Selasa 16 Jun 2015 19:32 WIB

MUI: Hampir Pasti Puasa Mulai Kamis

Pemantauan hilal awal Ramadhan.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pemantauan hilal awal Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma'ruf Amin mengatakan hampir dipastikan umat Islam memulai puasa di bulan Ramadhan 1436 Hijirah/2015 Masehi dimulai pada Kamis (18/6). Hal tersebut karena bulan masih di bawah ufuk atau mustahil dapat dilihat hingga Selasa petang.

"Mustahil hilal dapat terlihat. Kalau menurut perhitungannya 'kan masih di bawah ufuk. Tidak mungkin dapat dirukyat (dilihat dengan mata) hilalnya," kata Ma'ruf di sela-sela sidang isbat di Kantor Kementerian Agama, Jalan Thamrin, Jakarta, Selasa (16/6).

Dia mengatakan sudah hampir pasti puasa tidak dimulai pada Rabu (17/6). Maka dari itu, kalau ada perukyat yang bersaksi melihat hilal pada Selasa petang maka harus ditolak. Dasar dari pernyataan Ma'ruf itu karena syarat dari diterimanya kesaksian perukyat adalah harus masuk akal.

"Harus diterima secara syarat. Tidak pernah terjadi dan secara akal tidak mungkin rerlihat di bawah ufuk," ujarnya.

Waketum MUI mengatakan tidak sependapat dengan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang mengatakan jika ada salah satu perukyat melihat hilal maka puasa ditetapkan mulai Rabu (17/6).

"Tidak bisa diterima meski ada perukyat yang melihat," ucapnya.

Ma'ruf mengatakan sejumlah ulama, astronom dan perwakilan ormas Islam menggunakan pendekatan mungkin atau tidak mungkin hilal terlihat jika hilal dibawah ufuk.

"Kecuali matanya perukyat tajam sekali. Mata tajam sekali tidak boleh jadi ukuran. Di dalam fikih orang yang matanya terlalu tajam tidak boleh diterima karena dia bisa melihat hilal di bawah ufuk. Tembus," tandasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement