Jumat 12 Jun 2015 18:31 WIB

MUI Imbau Masyarakat Hormati Orang yang Berpuasa

Rep: c71/ Red: Agung Sasongko
 Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin (tengah) didampingi jajaran pengurus berbicara dalam Forum Ukhuwah Islamiyah di MUI, Jakarta, Selasa (7/4).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin (tengah) didampingi jajaran pengurus berbicara dalam Forum Ukhuwah Islamiyah di MUI, Jakarta, Selasa (7/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta masyarakat menciptakan suasana kondusif menjelang Ramadhan.  "Akan ada imbauan dari MUI supaya menghormati orang-orang puasa," ujar Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin ketika dihubungi ROL, Jumat (12/6).

Kiai Ma'ruf mengungkap, akan ada imbauan kepada masyarakat khususnya pemilik usaha warung makan. Dalam imbauan itu, MUI meminta agar pengusaha tidak terlalu terbuka dalam menjajakan makanan selama Ramadhan.

Menurut Kiai Ma'ruf, sudah semestinya masyarakat menghormati Ramadhan. Begitu juga dengan warga non-Muslim yang tidak berpuasa. "Yang tidak puasa menghormati orang puasa dengan makan tidak terlalu terlihat," ujarnya.

Kiai Ma'ruf mencontohkan dengan keadaan Nyepi di Bali. Pada momen itu, warga bisa menghormati pemeluk agama Hindu dengan menciptakan suasana kondusif.

Meski begitu, menurut Kiai Ma'ruf, bukan berarti warung-warung makan harus tutup selama Ramadhan. "Jangan terlalu terbuka. Jangan sampai orang yang berpuasa terganggu karena melihat orang makan atau merokok seenaknya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement