REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON D.C -- Maskapai penerbangan United Airlines dinilai melecehkan dan melakukan diskriminasi terhadap muslimah karena tidak mau memberikan sekaleng minuman soda dalam kondisi tertutup dengan alasan tak masuk akal.
Penumpang penerbangan dari Chicago ke Washington DC, Tahera Ahmad memaparkan kronologi kejadian tersebut di akun Facebook-nya. Menurutnya, pihak maskapai dengan tegas menyatakan tak bisa melayani permintaannya karena menganggap kaleng dalam kondisi tertutup bisa digunakannya sebagai senjata.
"Aku hanya bisa menangis di pesawat karena aku pikir ada orang yang membelaku dan mengatakan sesuatu tentang alasan itu,” ujarnya dilansir Aljazirah, Senin (1/6).
Para penumpang pesawat tersebut pun bereaksi keras. Kemudian pilot pesawat meminta maaf atas insiden tersebut. United Airlines bahkan memberikan pernyataan khusus terkait kejadian tadi, Sabtu (30/5). Mereka menyatakan ada kesalahpahaman di antara awak kabin dengan Ahmad.
“Kru kabin pesawat menemui Tahera Ahmad setelah mendarat di Washington untuk berdiskusi tentang kejadian di atas pesawat sebelumnya,” tulis maskapai tersebut.
Insiden tadi memicu gerakan untuk memboikot maskapai penerbangan tadi. Puluhan dukungan muncul lewat retweet dan hashtag #unitedfortahera.
Kelompok gerakan sipil CAIR pun tidak begitu saja membiarkan aksi diskriminatif ini. Pengacara mereka akan melakukan tindakan hukum pada maskapai United Airlines.