Senin 25 May 2015 10:16 WIB

Kaos Doa Kaligrafi Kristiani Sudah Ada Sejak 2001

Rep: c 94/ Red: Indah Wulandari
Khat Tsuluts, salah satu aliran dalam kaligrafi.
Foto: Blogspot.com
Khat Tsuluts, salah satu aliran dalam kaligrafi.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Temuan kaos doa umat Kristiani dengan tulisan kaligrafi menjadi semacam peringatan agar umat Islam berhati-hati jika hendak berkunjung ke Yogyakarta terutama saat memilih suvenir khas di Pasar Beringharjo.

Berdasarkan penuturan seorang muslimah asal Yogyakarta Christiyaningsih (27 tahun) mengungkapkan, kaos doa non-Muslim menggunakan huruf Arab sudah ada di Yogyakarta sejak dirinya mengenyam pendidikan  di bangku SMP di daerah Kota Baru kisaran tahun 2001 hingga 2003.

"Dijualnya di Widya Mandala sama Pastoran dekat daerah gereja St. Antonius Kota Baru. Setahuku dijual di kota baru saja mungkin itu kaos komunitas mudika (muda mudi Katolik) Paroki St.Antonius, "katanya kepada Republika, Senin (25/5).

Menurut Ningsih, kaos kaligrafi tersebut sudah sejak dulu tidak ada  yang mempermasalahkannya.

"Jadi kalau ada sesuatu yang bertuliskan huruf-huruf Arab jangan kemudian selalu dikaitkan dengan simbol islam,"ujarnya.

Muslimah ini mengkhawatirkan adanya kesengajaan melempar isu tersebut untuk mengacaukan ketentraman antarumat beragama di Yogyakarta.

Dia berharap, siapapun menuliskan berita tersebut untuk lebuh seimbang  mencari pendapat dan lebih mengarahkan pada kehati-hatian kepada umat Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement