REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sepuluh kaligrafer Indonesia memenangkan Kompetisi Kaligrafi Internasional ke-13 yang digelar Research Centre for Islamic History, Art and Culture (IRCICA) di Istanbul, Turki. Mereka pun diberikan penghargaan ratusan juta rupiah di Kantor PBNU, Jakarta, Senin (21/7/2025).
Penghargaan diberikan langsung oleh Direktur IRCICA, Prof Mahmud Erol Kilic. Juara pertama mendapatkan hadiah 7000 dolar Amerika Serikat (Rp 114.254.000). Juara tiga 2.500 dolar. Sedangkan delapan orang yang masuk nominasi masing-masing mendapatkan 1000 dolar Amerika Serikat.
Pemenang juara satu, Nafang Utama bersyukur bisa kembali memenangkan lomba kaligrafi internasional. Sebelumnya di kompetesi yang sama, pria asal Blitar ini juga sudah pernah juara satu kategori Diwani pada 2019 dan juara dua pada 2022 dengan kategori Khat Naskhi.
"Alhamdulillah sekarang menang juara satu Diwani Jali, dapat 7000 dolar tadi," ujar Nafang saat ditemui Republika di Kantor PBNU, Jakarta, Senin (21/7/2025).
Nafang mulai tertarik dengan dunia kaligrafi sejak duduk di bangku madrasah Tsanawiyah di Blitar dengan mengikuti ekstrakurikuler kaligrafi. Namun, ia mulai mendalami kaligrafi setelah mondok di Pesantren Santri Kaligrafi Al-Qur’an (Sakal) Denanyar, Jombang.
"Saya mulai Mondok di Denanyar 2017 sambil kuliah jurusan Pendidikan Bahasa Arab," ucap guru MTS Hidayatul Ulum ini.
