Senin 21 Jul 2025 16:58 WIB

Kaligrafer Indonesia Menangkan Kompetisi Kaligrafi Internasional Turki, Dapat Hadiah Ratusan Juta

Nafang mulai tertarik dengan dunia kaligrafi sejak duduk di bangku madrasah.

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Nafang Utama (Kedua dari kiri) mendapatkan hadiah setelah memenangkan Kompetisi Kaligrafi Internasional ke-13 yang digelar Research Centre for Islamic History, Art and Culture di Istanbul, Turki, di kantor PBNU, Jakarta, Senin (21/7/2025).
Foto: Rep/Muhyiddin
Nafang Utama (Kedua dari kiri) mendapatkan hadiah setelah memenangkan Kompetisi Kaligrafi Internasional ke-13 yang digelar Research Centre for Islamic History, Art and Culture di Istanbul, Turki, di kantor PBNU, Jakarta, Senin (21/7/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sepuluh kaligrafer Indonesia memenangkan Kompetisi Kaligrafi Internasional ke-13 yang digelar Research Centre for Islamic History, Art and Culture (IRCICA) di Istanbul, Turki. Mereka pun diberikan penghargaan ratusan juta rupiah di Kantor PBNU, Jakarta, Senin (21/7/2025). 

Penghargaan diberikan langsung oleh Direktur IRCICA, Prof Mahmud Erol Kilic. Juara pertama mendapatkan hadiah 7000 dolar Amerika Serikat (Rp 114.254.000). Juara tiga 2.500 dolar. Sedangkan delapan orang yang masuk nominasi masing-masing mendapatkan 1000 dolar Amerika Serikat.

Baca Juga

Pemenang juara satu, Nafang Utama bersyukur bisa kembali memenangkan lomba kaligrafi internasional. Sebelumnya di kompetesi yang sama, pria asal Blitar ini juga sudah pernah juara satu kategori Diwani pada 2019 dan juara dua pada 2022 dengan kategori Khat Naskhi. 

"Alhamdulillah sekarang menang juara satu Diwani Jali, dapat 7000 dolar tadi," ujar Nafang saat ditemui Republika di Kantor PBNU, Jakarta, Senin (21/7/2025). 

Nafang mulai tertarik dengan dunia kaligrafi sejak duduk di bangku madrasah Tsanawiyah di Blitar dengan mengikuti ekstrakurikuler kaligrafi. Namun, ia mulai mendalami kaligrafi setelah mondok di Pesantren Santri Kaligrafi Al-Qur’an (Sakal) Denanyar, Jombang. 

"Saya mulai Mondok di Denanyar 2017 sambil kuliah jurusan Pendidikan Bahasa Arab," ucap guru MTS Hidayatul Ulum ini.  

photo
Kaligrafer menyelesaikan proses pembuatan Mushaf Nusantara di Gedung Kementerian Agama RI, Jakarta, Rabu (19/3/2025). Sebanyak 365 kaligrafer dari 29 provinsi menyelesaikan proses pembuatan mushaf Al Quran selama 10 jam dalam rangka memperingati Nuzulul Quran sekaligus merayakan HUT ke-40 Lembaga Kaligrafi Al-Quran (Lemka). Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang seni kaligrafi dan membangkitkan semangat tradisi menulis mushaf. Selain itu, penulisan mushaf inu mendapatkan piagam dari Yayasan Museum Rekor Indonesia (MURI) pada program penulisan terbanyak dan tercepat dengan iluminasi (khiasan mushaf) menggunakan motif khas nusantara terbanyak. - (Republika/Thoudy Badai)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement