REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG -- Program Pembibitan Penghafal Alquran Darul Quran (PPPA Daqu) menggelar ujian tahfidz khusus untuk tunanetra. Ujian tahfidz ini berlangsung di Masjid al-Barkah, Jalan Mekar Baru 1, Kampung Baru, Kelurahan Cirendeu, Ciputat, Tangerang Selatan.
"Mendengarnya saja sudah menggetarkan hati, belum lagi ditambah dengan melihat kawan-kawan di sini membawakan hafalannya," ujar Direktur Utama PPPA Daqu Muhammad Anwar Sani kepada Republika, Rabu (20/5).
Ia melanjutkan, fisik yang berbeda dari masyarakat kebanyakan, tidak membuat mereka ragu untuk ikut serta dalam ujian tahfidz. Pada ujian tahfidz skala nasional pertama ini, sebanyak 125 peserta tuna netra ikut serta tergabung di dalamnya. Peserta tuna netra ini terdiri dari berbagai macam usia.
Ia menjelaskan, ujian tahfidz yang diujikan hingga lima juz. Tidak harus beraturan, para peserta bisa memulainya dari juz 30.
Ujian kali ini diikuti oleh binaan rumah tahfidz Nurul Qolbi 1 Pondok Cabe, Nurul Qolbi 2 Bogor, Nurul qolbi 3 Kreo dan Nurul Qolbi 4 Cinere.
Salah satu peserta ujian, Ibrahim mengatakan, sangat antusias dapat mengikuti ujian tahfidz ini. Dikarenakan, ia dapat mengetahui bagaimana kualitas hafalan yang dimilikinya.
Pria berusia 55 tahun yang telah dikaruniai tujuh orang putra ini mengujikan hafalan surah al-Baqarah yang dimilikinya. Ia mengakui, selama ini selalu memotivasi diri menghafal Alquran karena menanamkan diri bahwa seorang hamba wajib mempelajari dan menghafal Alquran.
Sudah satu tahun Ibrahim bergabung dalam Rumah Tahfidz Nurul Qolbi 3 Kreo. Ia juga tergabung dalam Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia di Banten. Bagiya dan teman-temannya, tuna netra bukanlah alasan untuk tidak menghafalkan Alquran.