REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Milad Aisyiyah (wanita Muhammadiyah) ke-101 yang digelar di Kota Bandung Kamis (14/5) diisi dengan berbagai kegiatan. Salah satu kegiatan yang banyak menyedot perhatian yaitu dialog publik bidang kesehatan. Dialog yang melibatkan berbagai pihak, seperti Dinas Kesehatan Dinas Sosial dan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD).
Dalam dialog public tersebut, Aisyiyah menyampaikan police brief berisi temuan organisais ini di wilayah Jawa Barat. Temuan tersebut terungkap melalui program Maju Perempuan Indonesia untuk Menanggulangi Kemiskinan (MAMPU).
Program MAMPU ini mengambil tema ‘’ Penguatan Kepemimpinan Perempuan untuk Peningkatan Pelayanan Kesehatan Reproduksi yang Lebih Aksessable dengan Pendekatan Hak-hak Perempuan pada Kelompok Dhuafa Mustadhafin’’.
Menurut Koordinator MAMPU Aisyiyah Jawa Barat, Ririn Dewi Wulandari , SE, MM, program yang menyasar kaum dhuafa ini berlangsung di Kabupaten Cianjur dan Cirebon. Dalam program ini, kata dia, relawan MAMPU terjun ke 12 desa dan enam kecamatan. Ia mengatakan, ada empat isu utama yang menjadi garapan program MAMPU.
Keempat program yang sangat dibutuhkan oleh kaum perempuan pedesaan tersebut, kata Ririn, yaitu inisiasi menyusui dini (IMD) dan ASI ekslusif, keluarga berencana, jaminan kesehatan nasional ( JKN), kanker serviks dan deteksi dini melalui IVA dan papsmera. Realisasi dari program tersebut, imbuh dia, yaitu membentuk 120 kader dan 30 motivator di 12 desa dampingan.
Mereka, kata dia, bertugas memberikan tambahan pengetahuan secara berkala tentang keempat isu tersebut. ‘’Dengan cara ini diharapkan mereka bisa mengajak perempuan-perempuan desa untuk lebih peduli kepada kesehatannya,’’ujar dia yang juga Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan Aisyiyah Jawa Barat.
Selain itu, sambung Ririn, program MAMPU juga memberikan pendampingan terhadap 1.350 wanita usia subur, melakukan tes IVA kepada 597 wanita usia subur, melatih 50 bidan desa agar memiliki kemampuan yang memadai dalam pemeriksaan IVA, serta melatih 150 konselor ASI yang tersebar di enam desa.
‘’Di bulan Mei ini kami akan melakukan tes IVA bagi 1.000 wanita usia subur bekerjasama dengan Dinkes Kabupaten Cianjur,’’tutur dia.