REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Slamet Effendy Yusuf menilai Islam yang moderat bisa membendung radikalisme. Slamet pun mengajukan moderatisme sebagai gerakan untuk melawan radikalisme.
Dengan itu, umat diharapkan bisa menyikapi sesuatu dengan toleran, berimbang, dan tidak merasa benar sendiri. "Radikalisme bisa dilawan dengan moderatisme," ujarnya kepada ROL, Selasa (21/4).
Kiai Slamet menjelaskan, radikalisme sendiri merupakan terminologi politik. Radikalisme, merupakan paham yang seolah-olah kembali pada akar dan menolak unsur luar. "Ketika masuk dunia politik radikalisme lantas menjadi sebuah kekuatan," ujar Slamet.
Kiai Slamet pun menekankan pentingnya Muslim Indonesia untuk mengembangkan model pemahaman yang luas. Pemahaman itu biasanya berujung pada pola pemikiran moderat.