Senin 20 Apr 2015 16:10 WIB

Din: Irak Kekuatan Penengah Politik Global

Rep: c71/ Red: Agung Sasongko
Kota Baghdad, salah satu warisan kejayaan Islam.
Foto: YouTube
Kota Baghdad, salah satu warisan kejayaan Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai Irak memiliki peran strategis dalam konstelasi politik global dan regional. Karena itu, ia menyambut baik upaya kedua negara membentuk Lembaga Persahabatan Indonesia Irak.

Din menganggap penting persahabatan ini karena Irak berada pada posisi tengah dalam konstelasi politik global dan regional Timur Tengah. Artinya, baik secara demografis maupun secara paham tentang perdaban. Sebabnya, Irak bisa menjadi kekuatan penengah. 

Sayangnya, menurut Din, Irak belum cukup kuat secara ekonomi dan politik. "Kalau kita bisa bantu maka akan efektif dalam berkontribusi untuk perdamaian dunia," ujar Din di Jakarta, Senin (20/4). Din menjelaskan, Irak pernah memegang tonggak supremasi dunia dan menjadi pusat peradaban Islam. 

Irak pun pernah berjaya dan melahirkan banyak ilmuwan serta teknologi. Namun, kata Din, Irak saat ini porak poranda karena perang baik melawan Iran maupun Amerika Serikat (AS). Din menilai Irak kini ingin bangkit kembali dan melirik Indonesia sebagai rekan yang potensial.

Selain itu, Din menyampaikan Irak pasca perang memunculkan peluang bisnis dan perdagangan. Menurutnya, peluang itu bisa dimanfatkan oleh para pebisnis Indonesia dalam berbagai sektor. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement