Jumat 17 Apr 2015 16:11 WIB

PMII Diminta Dorong Tangkal Radikalisme dengan Gerakan Tasawuf

Aktifis tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melakukan doa bersama saat aksi simpatik di Bundaran HI, Jakarta, Selasa (22/12).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Aktifis tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melakukan doa bersama saat aksi simpatik di Bundaran HI, Jakarta, Selasa (22/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Budayawan Sudjiwo Tedjo meminta Pegerakan Mahasiswa Islam Indonesia harus bisa menangkal gerakan radikalisasi Islam dengan gerakan tasawuf.

"PMII sebagai gerakan mahasiswa yang menjunjung Islam sebagai rahmat bagi sekalian alam harus bisa menangkal gerakan radikalisasi Islam dengan gerakan tasawuf," ujar Sudjiwo Tedjo saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (17/4).

Sudjiwo Tedjo hadir dalam malam refleksi peringatan Hari Lahir ke-55 PMII di halaman parkir utara PWNU Jatim, Jalan Masjid Al Akbar Timur 9 Surabaya. Sudjiwo Tedjo berpesan kepada kader-kader PMII untuk terus membumikan Islam sebagai rahmat bagi sekalian alam.

Budayawan Zastro Al Ngatawi yang juga alumni PMII berharap gerakan Islam Rahmatan Lil Alamin yang diusung PMII bisa mendunia. "PMII sudah terbukti membawa gerakan Islam Rahmatan Lil Alamin dan ini harus dilanjutkan untuk menjaga Islam dari gerakan radikal," kata Zastro.

Peringatan Harlah ke-55 PMII diisi dengan kegiatan bakti sosial donor darah dan tes urin.

Ketua Umum PMII Aminuddin Maruf mengatakan, organisasi kemahasiswaannya siap mengawal bangsa tanpa menggunakan narkoba. Aminuddin menjelaskan organisasi mahasiswa yang lahir pada tahun 1960 mempunyai kepedulian sosial yang tinggi, dengan memberikan bantuan kepada fakir miskin.

PMII adalah sebuah organisasi kemahasiswaan yang berdiri pada tanggal 17 April 1960 di Surabaya dengan Ketua Umum PMII pertama adalah Mahbub Djunaedi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement