REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG-- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menduga bahwa pemahaman radikalisme kelompok ISIS mudah menyebar kepada kalangan orang miskin dan pengangguran.
"Ini tidak semata-mata ada pemahaman soal radikalisme, tapi dipicu soal ketidakadilan seperti kondisi kemiskinan dan pengangguran. Mereka paling mudah terpengaruh ISIS," ujar Heryawan yang akrab disapa Aher, Kamis (9/4).
Melihat kondisi tersebut, Aher meminta kepada seluruh kepada daerah untuk dapat menghadirkan kesejahteraan yang merata kepada masyarakat. Caranya, dengan menumbuhkan perekonomian yang baik dari hulu hingga hilir agar manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
Aher juga memberikan sejumlah tips untuk mencegah pergerakan ISIS. Salah satunya, dengan menghindarkan masyarakat dari penetrasi radikal atau terorisme. Seperti menarik buku agama SMA/SMK yang berisi paham radikal.
"Kami juga perlu untuk melakukan deteksi secara dini. Boleh jadi di sekitar kita ada yang terasuki pemikiran ISIS. Mereka harus segera dibina agar kembali ke jalan yang benar," katanya.