REPUBLIKA.CO.ID,LONDON -- Regulator media Inggris telah memberikan izin resmi untuk peluncuran stasiun radio baru tingkat nasional bagi umat Muslim untuk pertama kalinya.
"DAB secara keseluruhan telah diizinkan,"ungkap ahli industri radio Inggris James Cridland, seperti dilansir laman onislam.net, Rabu (1/4).
Pengumuman tersebut diungkapkan pada Jumat (27/3) lalu oleh regulator media Inggris Ofcom. Mereka juga telah memutuskan dan memperbolehkan radio DAB menggandakan jumlah stasiun radio komersialnya di skala nasional.
The British Muslim Radio, nama radio Muslim itu akan menyiarkan musik dari Asia. Radio ini juga akan membicarakan hal-hal yang berkonten Islami.
Dengan adanya stasiun baru DAB, UTV Media, pemilik talkSPORT juga berencana meluncurkan tiga stasiun radio baru. Isi radio mereka akan berfokus pada berita yang sedang tren, bisnis, dan keuangan.
"Dari sudut pandang BBC, kehadiran radio-radio itu jelas akan menyebabkan persaingan ketat," kata Cridland.
Pada Juli 2013 lalu, sekitar empat saluran Inggris telah menyiarkan adzan bagi umat Muslim. Siaran ini agar mempermudah umat Islam dalam melaksanakan ibadahnya selama bulan suci Ramadhan.
Setahun kemudian pada Juni 2014, Muslim Inggris juga telah meluncurkan sebuah saluran TV khusus. Saluran ini menampilkan siaran khusus bagi minoritas Muslim di Inggris.
Intinya, saluran untuk komunitas Muslim di Inggris bukanlah hal yang baru. Sebab, sejak 2004, Inggris memang telah menyiarkan hal-hal yang berkonten Islam di berbagai media.
Islam Channel merupakan salah satu saluran satelit yang berbahasa Inggris. Saluran satelit ini menjadi media yang paling menonjol dan populer bagi Muslim Inggris.
Selain itu, adapula saluran lain yang juga telah mengudara di Inggris, seperti Noor TV. TV Perdamaian dan Iqra TV juga telah mengudara dan memiliki fokus pada isu tentang Asia Selatan dengan beberapa isi siaran yang berbahasa Urdu atau Bangladesh.
Baru-baru ini, saluran terfokus Syiah juga telah muncul, seperti Hidayet TV dan Ahlebait TV.