Rabu 25 Mar 2015 16:25 WIB

'ISIS Minggat Jika Muslim Jalankan Kaidah Keislaman'

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Indah Wulandari
Aksi protes menentang ISIS (ilustrasi)
Foto: EPA/Facundo Arrizabalaga
Aksi protes menentang ISIS (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR -- Ajaran radikal kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) dianggap tak sesuai dengan akhlak Muslim serta kultur di Indonesia.

‪“ISIS disini bukan Islam yang sebenarnya, karena tidak menjaga ucapan dan akhlak perbuatannya,” ujar Rais Syuriyah Nahdlatul Ulama (NU) Sulawesi Selatan Anregurutta Haji (AGH) Sanusi Baco, Rabu (25/3).

Ia pun prihatin dengan maraknya isu ISIS masuk Sulsel. Menurut dia, Muslim yang sebenarnya akan membuat masyarakat di sekitar dia merasa aman dengan ucapan atau akhlak seorang penganut agama Islam.

Namun, menurut Baco, aliran radikal ISIS akan hilang dengan sendirinya jika semua orang menjalankan nilai islam secara benar.

“Saya katakan bahwa ISIS akan minggat jika Muslim menjalankan kaidah keislaman yang baik,” lanjutnya.‬

‪Terkait sejumlah kasus adanya warga Sulel yang bergabung dengan ISIS karena ada iming-iming uang, Baco menilai, pembangunan akidah harus diutamakan ketimbang infrastruktur pembangunan.‬

“Karena dengan ilmu akidah yang baik, seorang muslim tidak akan mudah tergiur untuk melakukan hal negatid hanya karena uang yang tidak seberapa,” ujarnya.

‪Forum Koordinasi Pencegahan Teroris (FKPT) Sulsel Arfin Hamin  menegaskan, fenomena teroris sebulan terakhir yang sangat marak memang cukup meresahkan masyarakat. FKPT sendiri melakukan penyadaran masyarakat pada terorisme. Salah satunya dengan  menghindari tindakan radikalisme.‬

‪“Kondisi di Sulsel, kami tidak bisa memastikan kalau ada. Tetapi, berdasarkan penyelidikan kepolisian dan BIN bahkan sudah ada yang menjual rumah dan mewadahi. Itu masih oknum dan belum terorganisir,” katanya.‬

‪Selain itu dia mengharapkan masyarakat sebaiknya menyikapi dengan positif dan mendukung upaya pencegahan ini. Masyarakat diharapkan aktif dalam melakukan pengawasan pada penyebaran paham ini.‬

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement