Kamis 19 Mar 2015 16:08 WIB

TV Islam tidak Harus Kearab-araban

Rep: c08/ Red: Agung Sasongko
Televisi Islam (ilustrasi)
Foto: Youtube
Televisi Islam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Masdar Farid Mas’udi membuka tangan atas ide mendorong didirikannya televisi Islam nasional di Indonesia.  ia berharap televisi Islam dapat menyajikan konten yang sesuai dengan esensi keislaman yaitu kedamaian, kebaikan, dan kerahmatan.

“Asalkan sesuai dengan esensi Islam saya tidak melarang. Asalkan mengajarkan hal-hal yang bersifat Islami. Tidak mesti kearab-araban. Asalkan tidak lari saja dari esensi Islam saja,” kata Masdar kepada ROL, Kamis (19/3).

Masdar menilai, selama ini televisi swasta dan nasional yang sudah beredar di Indonesia sudah banyak menyiarkan acara-acara dengan konten Islam, hanya saja menurut dia masih dibarengi dengan acara-acara hiburan berifat umum.

Akan tetapi untuk menilai sejauh mana dampak keberadaan televisi di Indonesia kata Masdar harus dilakukan sebuah survey apakah tayangan-tayangan televisi memberkan dampak positif atau tidak terhadap masyarakat kita terutama yang Islam.

“Sudah banyak sebenarnya konten Islam yang disiarkan oleh televisi sekarang, tapi sebenarnya tentu masih dalam beberapa catatan-catatan, harus ada survey untuk itu,” ujar Masdar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement