Jumat 13 Mar 2015 10:28 WIB

Pengaruh Seni Islam di Matematika Grafis

Rep: C24/ Red: Erik Purnama Putra
Karya Ascending and Descending.
Foto: isomorphism.es
Karya Ascending and Descending.

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Pengaruh seni Islam sepertinya memberikan efek kepada tokoh di dunia. Maurits Cornelis Escher yang lahir di Leeuwarden pada 1898 adalah salah satu seniman grafis yang paling terkenal di dunia struktur. 'Ascending and Descending' adalah karyanya dan transformasi cetak 'Metamorfosis I-II-III'.

Saat ini, karyanya dapat dilihat pada poster, sampul buku, kalender, hiasan dinding, dan banyak situs web dinikmati oleh jutaan orang di seluruh dunia.

Gambar indah dan menakjubkan diambil dari dunia matematika simetri, topologi, geometri transformasional, dan divisi reguler pesawat.

Pada saat yang sama, dia menunjukkan bakat kaya dan artistik yang tak tertandingi oleh kebanyakan. Selain itu, para ilmuwan terhormat telah menyadari bahwa karya-karyanya adalah ilustrasi dengan teori canggih.

Misalnya, D.J. matematika Lewis menunjukkan bahwa sidik Escher memerlukan pendekatan sistematis dikombinasikan dengan argumen cerdik mirip dengan hasil yang paling indah dalam aljabar.

Pada tahun 1952, Herman Weyl, seorang ahli matematika Princeton, menggunakan 'Symmetry' terkenal karya Render Escher untuk dijadikan sampul bukunya. Render Escher dari 'Horseman' digunakan Chen Ning Yang, seorang ahli fisika dan pemenang Hadiah Nobel, untuk menggambarkan hipotesis baru yang melibatkan simetri dan aplikasi untuk fisika kuantum.

Dilansir dari OnIslam, Escher juga telah menginspirasi ilmuwan dalam studi akademis mereka. Sebagai contoh, beberapa sketsa membantu saudara tirinya BG Escher, seorang profesor geologi, dalam memecahkan masalah kristalografi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement