Selasa 10 Mar 2015 11:05 WIB

Kiai Said: Saatnya Islam di Indonesia Go International

Rep: c 08/ Red: Indah Wulandari
Presiden Joko Widodo (tengah), Menag Lukman Hakim Saifuddin (kiri), Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj (kanan) berjalan saat tiba di Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (24/12). Kunjungan Presiden Joko Widodo ke PBNU dan Muhammadiyah membicarakan tentang hukuman ma
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Presiden Joko Widodo (tengah), Menag Lukman Hakim Saifuddin (kiri), Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj (kanan) berjalan saat tiba di Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (24/12). Kunjungan Presiden Joko Widodo ke PBNU dan Muhammadiyah membicarakan tentang hukuman ma

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Indonesia sebagai negara berpenduduk Islam terbesar di dunia dinilai sudah layak berbicara dalam konteks Islam di dunia internasional.

"Sudah saatnya Islam dengan NU (Nahdlatul Ulama), go international. Kita harus explore Islam di Indonesia yang ramah," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Senin (9/3) malam.

Sebab dibandingkan negara-negara kawasan Timur Tengah, Indonesia dinilainya sudah memiliki kondisi negara yang stabil dan juga telah berhasil dalam menanamkan konsep Islam yang nasionalisme.

Saat ini, menurut Said Aqil, Islam tidak dapat terus menerus berharap kepada negara-negara Timur Tengah yang kebanyakan dihadapkan dengan persoalan politik, perang saudara, dan berada di bawah tekanan negara Barat.

"Ketika negara Islam di Timur Tengah susah diharapkan, ya saatnya Indonesia ambil peranan penting. Sebab kita susah berhasil menunjukkan Islam Nusantara yang ramah, berpikiran terbuka dan tetap moderat," ujar Kiai Said.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement