REPUBLIKA.CO.ID,KENDARI--Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengingatkan tokoh agama dan lintas agama se-Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) agar meningkatkan agama dalam kehidupan sehari-hari.
"Jangan dilepaskan agama dari segala hal yang berkembang di sekitar kita, banyak masalah yang dihadapi seperti masalah moral, pendidikan, akhlak, kesejahteraan, ekonomi, keadilan. Jadikan agama sebagai sumber inspirasi dalam menyelesaikan masalah tersebut," ujar Lukman, Sabtu (7/3).
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Wakil Gubernur Sultra, Saleh Lasata, Kepala Kanwil Kemenag Sultra, Mohamad Ali Irfan, Ormas Islam, MUI Sultra, Forum Kerukunan Umat Beragama Sultra dan juga diikuti seluruh pejabat struktural Kementerian Republik Indonesia se-Sultra.
Dalam pertemuan singkat tersebut beberapa hal penting yang dibahas oleh menteri, di antaranya, pentingnya pemahaman agama, peningkatan kerukunan beragama, pendidikan agama dan kontrol terhadap guru agama, sehingga pendidikan agama di daerah efektif dan kualitas pelayanan haji.
Peningkatan kualitas kehidupan umat beragama, ujar, harus menjadi sumber motivasi dan sumber inspirasi di dalam menyelesaikan suatu masalah.
Ia menjelaskan, agama jangan selesai di masjid atau di gereja, ataupun di rumah-rumah agama, tetapi agama juga bisa mewarnai kehidupan sehari-hari.
"Salah kalau kita menolak perbedaan itu, karena itu adalah hukum alam. Yang terpenting bagaimana perbedaan itu diolah agar bisa menjadi perekat sehingga bisa saling melengkapi dari pada kekurangan pemahaman terhadap sesuatu yang mnejjadi penyebab perbedaan," katanya.
Keberadaan Menteri Agama di Kendari dalam rangkat menghadiri Rakor Kanwil Kemenag se-Sultra dan membuka pelaksanaan STQ Sultra ke-XXIII di Kendari yang berlangsung 7-12 Maret 2015.