Senin 16 Feb 2015 08:55 WIB

Tiga Butir Rekomendasi Hasil Raker IMWU

Rep: c08/ Red: Damanhuri Zuhri
Pemulung cilik berjalan saat mencari sisa sampah di daerah Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (16/5). Bank Dunia melaporkan sekitar 870 juta orang hidup sangat miskin di negara dunia dan jaminan sosial adalah salah satu upaya efektif mengakhiri kemiskinan p
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Pemulung cilik berjalan saat mencari sisa sampah di daerah Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (16/5). Bank Dunia melaporkan sekitar 870 juta orang hidup sangat miskin di negara dunia dan jaminan sosial adalah salah satu upaya efektif mengakhiri kemiskinan p

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pada hari kedua pelaksanaan raker International Moslem Woman Union (IMWU), telah dikeluarkan beberapa poin rekomendasi terkait permasalahan yang sedang dihadapi umat Islam di dunia.

Pendiri IMWU, Su'ad Al-Fatih dari Sudan mengatakan, sebenarnya banyak persoalan yang tengah dihadapi umat Muslim dunia khususnya bagi kaum Muslim wanita. Namun kata Su’ad, rekomendasi dibatasi dengan tiga poin saja.

“Menyelesaikan konflik regional, mengentaskan kemiskinan dalam dunia Islam, memberantas buta huruf dan kemiskinan,” kata Su’ad saat membacakan tiga poin rekomendasi,  di Plaza Universitas Islam Assyafiiyah, Jalan Raya Jatiwaringin No.12 Pondok Gede, Bekasi, Ahad (15/2).

Su’ad menambahkan, tiga poin rekomendasi yang dihasilkan oleh IMWU ini akan diwujudkan dalam beberapa proyek untuk diperioritaskan kepada negara-negara Muslim yang masih miskin. Ia mencontohkan saat ini masih banyak negara Muslim di Benua Afrika yang masih terbelakang.

IMWU pun kata Su’ad akan berkomitmen untuk terus mendorong negara-negara Muslim terbelakang tersebut untuk mampu berubah menjadi negara yang mampu memenuhi kebutuhan pangan.

Bila permasalahan pangan sudah teratasi, barulah setelah itu suatu negara dapat terus bergerak menjadi negara yang berkembang secara pendidikan. “Proyek ini kami rekomendasi ke negara-negara Afrika karena, Afrika banyak negara miskin,” ujar Su’ad.

Bagaimana langkah tindak lanjutnya, menurut Su’ad akan diupayakan melalui anggota IMWU yang punya relasi kuat dengan pemimpin-pemimpin negara yang dimaksud.

Sebab, kata dia, banyak anggota IMWU yang dulu notabene adalah orang-orang yang pernah duduk di parlemen, pemerintah maupun lembaga-lembaga tinggi negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement