Selasa 03 Feb 2015 21:50 WIB

DMI: Takmir Masjid Baru Optimalkan Masjid Sebatas Tempat Shalat dan Dzikir

Rep: c83/ Red: Agung Sasongko
Anggota takmir masjid Sunda Kelapa tengah membersihkan karpet untuk pelaksanaan shalat Tarawih.
Foto: Republika
Anggota takmir masjid Sunda Kelapa tengah membersihkan karpet untuk pelaksanaan shalat Tarawih.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Masjid Indonesi (DMI) mengatakan,  takmir-takmir masjid di Indonesia belum mampu untuk mengembangkan potensi ekonomi jamaah masjid. Hal tersebut disampaikan oleh ketua DMI, HR Maulany.

Ia menjelaskan, pada umumnya takmir masjid hanya berbicara pada proses pembangunan masjid secara fisik saja sehingga program pemberdayaan masjid belum dilakukan. Pengurus masjid belum menyadari potensi yang dimiliki oleh masjid untuk diperdayakan. Para takmir hanya mengoptimalkan masjid sebatas tempat shalat dan zikir saja. Sehingga program pemberdayaan masjid dalam konteks pemberdayaan umat sangat jarang dilakukan.

"Justru sangat tidak mampu karena pada umumnya takmir hanya bicara pada umumya untuk pembangun masjid. Tapi kalau bicara soal ibadah hablum Minallah semarak. Tapi hablum Minannas nya terbatas. Padahal hablum Minannas-nya lah merupakan potensi dari sisi ekonomi. Dan umat islam untuk itu ada, tapi bagaimana pengurus masjid dapat menjual program untuk umat ini," ujar HR Maulany kepada ROL, selasa (3/2).

Ia menjelaskan, secara organisasi permasalahan takmir ini menjadi tanggung jawab DMI. Untuk itu, DMI akan melakukan pendidikan dan pelatihan pemberdayaan masjid agar para takmir mampu melakukan pemberdayan potensi ekonomi jamaah masjid. Namun, dari sisi pendekatan pemerintah juga memiliki kewajjban untuk mengangkat potensi tersebut. Seperti dengan melakukan pembinaan pemberdayaan masjid bagi para takmir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement