REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO — Muslim Jepang begitu aktif menjelaskan bahwa kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) bukanlah bagian Islam. "Kaum Muslim telah lama disalahpahami di Jepang. Sebuah insiden seperti ini dapat lebih mengembangbiakan opini Islam adalah agama teroris, " Kata Shigeru Shimoyama, juru bicara Masjid Raya Camii, Toyo, kepada Japan Times, Jumat (23/1).
Ihwal penyenderaan warga Jepang, Shimoyama menyebut tindakan itu tercela dan tidak mencerminkan ajaran Islam “Orang-orang di balik penculikan bukan Muslim," katanya.
Mahasiswa Islam di Jepang, Haitan Ambu Saidi mengatakan, ISIS tidak ada hubunganya dengan Islam. "Saya minta maaf bagi siapa saja yang berada dalam kesulitan (karena) ISIS. Muslim tidak membunuh siapa pun. Kami tidak membunuh orang yang tidak bersalah,” kata Ambu-saidi.
"Apapun ISIS mungkin melakukan, saya percaya sebagian besar orang Jepang cukup waras untuk mengetahui kelompok ekstremis bukan bagian dari Islam," kata seorang mualaf di Hokkaido Islamic Society, yang meminta agar dia tidak disebutkan namanya.
Sebelumnya, Muslim Jepang terkejut setelah ISIS melalui video yang dipublikasikan menangkap dua wisatawan asal Jepang. Dalam video itu, ISIS mengancam akan mengeksekusi keduanya apabila Jepang tidak membayar uang tebusan senilai 200 juta dolar dalam 72 jam.