REPUBLIKA.CO.ID, WONOSOBO -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj mengingatkan pada kaum muslim bahwa masjid tidak hanya untuk ibadah shalat saja, tetapi juga bisa didayagunakan untuk membina dan mendidik anak-anak dalam pendalaman agama.
"Hal ini menunjukkan adanya keseimbangan antara pembangunan fisik dan pembangunan mental," katanya saat meresmikan Masjid Agung Al Jihad Dukuh Binangun Desa Wringinanom, Kabupaten Wonosobo, belum lama ini.
Ia berharap masjid tersebut bisa meningkatkan keimanan dan ketakwaan masyarakat kepada Sang Pencipta.
Ia menuturkan partisipasi masyarakat yang tinggi untuk membangun masjid menunjukkan peningkatan keimanan dan ketakwaan pada Allah SWT.
Pada peresmian masjid dan peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW tersebut Said Aqil mengisahkan kembali masa jahiliyah barat dan timur, sampai lahirnya Nabi Muhammad SAW. Ia mengatakan, Nabi Muhammad SAW pantas menjadi orang besar, karena buyut-buyutnya memang orang terpandang di antara suku Quraisy di Kota Makkah.
"Meskipun beliau dibesarkan sebagai yatim piatu dan biasa menggembala kambing orang lain, akan tetapi banyak sekali hikmah yang bisa diambil dari kisah Rasulullah," katanya.
Ia mengatakan, betapa sabarnya Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah. Meskipun beliau dilempari batu oleh orang-orang Thaif, beliau tidak merasa dendam pada saat malaikat menawarkan untuk membalas mereka. "Bahkan pada akhirnya beliau berhasil mendirikan masyarakat mutamaddin di Madinah, di mana sistem negara bisa berjalan dengan baik dan benar," katanya.