Senin 19 Jan 2015 18:30 WIB

Aher Berharap Masjid Al-Jabbar Hadirkan Keseimbangan Spiritual dan Intelektual

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan berharap Masjid Al-Jabbar yang dibangun di kampus ITB Jatinangor di Jalan Raya Jatinangor, Kabupaten Sumedang, dapat menghadirkan keseimbangan antara spiritual dan intelektual.

"Saya kira rumah ibadah atau masjid seperti ini penting untuk menjadi bagian dari pendidikan tak terpisahkan. Jadi jangan dipandang ini adalah urusan sekunder, jadi dipandang ini nomor dua. Tapi ini adalah bagian terintegrasi yang tidak terpisahkan dari sebuah kampus," kata Ahmad Heryawan yang akrab dipanggil Aher, saat meresmikan masjid tersebut, Senin (19/1)

Ia mengatakan jika ingin membangun generasi muda yang seimbang sikap spiritualnya dan sikap intelektual salah satunya bisa dipengaruhi oleh keberadaan masjid. "Kalau dulu jaman GBHN-kan membangun manusia lahir dan batin, membangun manusia seutuhnya lahir dan batin. Nah sekarang pembangunan manusia seimbang spiritual dan intelektualnya, jasmani dan rohaninya. Nah penyeimbang untuk rohaninya kan tentu masjid," ujar dia.

Nama Masjid Al Jabbar ITB Jatinangor diberikan oleh Aher dan berdiri diatas lahan 5.000 meter persegi dengan luas bangunan 1.400 meter persegi dan menampung 700 jamaah. Dalam pembangunannya, masjid ini terdiri dalam dua tahapan dan dimulai sejak tahun 2013-2014 dan menelan biaya sekitar Rp10,5 miliar.

Keberadaan masjid berdampingan dengan gedung Balai Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah seluas 1.200 meter persegi yang berdiri diatas tanah seluas 6.000 meter persegi ini, diharapkan juga bisa menciptakan manusia yang juga ramah lingkungan.

"Mudah-mudahan ini juga menghadirkan manusia-manusia yang ramah lingkungan. Dan kebetulan ditempat ini berdekatan dengan masjid cocok saya kira, ada balai rehabilitasi lahan," katanya.

"Lahan kita sudah rusak, diteliti disini kerusakannya untuk direhabilitasi. Dan hutan kita, lahan kita sudah gundul, disini direncanakan secara ilmiah konservasi tanah-tanah tersebut. Jadi inilah cara kita secara ilmiah untuk menangkal musibah yang sering kali hadir gara-gara tangan manusia, ulah tangan manusia yang kotor, yang salah, yang tidak mengolah alam semesta ini tidak sesuai dengan domain yang ada," kata dia.

Sementara itu, Rektor ITB Akhmaloka menuturkan keberadaan Masjid Al-Jabbar tersebut selain sebagai pusat aktifitas ibadah juga bisa mendatangkan kebaikan bagi masyarakat sekitar bahkan dunia."Mudah-mudahan masjid ini bisa menjadi pusat aktifitas ibadah bagi ITB dan masyarakat, serta menjadi kebaikan bagi masyarakat jatinangor, bahkan dunia karena terdapat juga kampus," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement