REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Francois Hollande bersumpah akan melindungi semua warganya apapun agamanya. Ia juga mengatakan akan melindungi umat Islam di Perancis dimana populasi Muslim yang besar di negaranya juga membutuhkan perlindungan, walaupun nilai-nilai demokrasi bangsa tidak bisa dikompromikan.

Dalam pidato di Institut Dunia Arab, Paris, Hollande menyatakan bahwa umat Muslim menjadi orang yang paling menderita atas serangan yang menimpa Charlie Hebdo, mengingat eskalasi Islamofobia terus meningkat tajam.

Kata dia Umat Muslim adalah korban pertama dari fanatisme, fundamentalisme, dan intoleransi yang terjadi saat ini.

"Orang-orang Prancis yang beragama Islam memiliki hak yang sama, tugas yang sama, karena semua warga negara. Mereka harus dilindungi, " katanya, seperti dilansir Washington Post, Kamis (15/1).

Tapi Hollande mengatakan, prinsip-prinsip demokrasi negaranya tak bisa dilanggar. "Perancis adalah negara yang ramah, tapi Prancis adalah negara yang memiliki aturan, prinsip, nilai-nilai, dan di antara nilai-nilai ada satu yang tidak bisa ditawar, yang tidak akan pernah, dan itu adalah kebebasan, demokrasi," sambungnya.

Dia menambahkan Islam sangat kompatibel dengan demokrasi. Hollande juga mengatakan "tindakan anti-Muslim, seperti anti-Semitis, seharusnya tidak hanya dicela tapi juga dihukum berat.

Ikuti Whatsapp Channel Republika